Senin 26 Sep 2022 12:57 WIB

Jokowi Minta Startup Terus Bantu UMKM Tersambung ke Platform Digital

Dari 65,4 juta UMKM yang ada di Indonesia, baru 19 juta masuk ke platform digital.

Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir mendamping Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan BUMN startup day tahun 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Senin (26/9/2022).
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir mendamping Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan BUMN startup day tahun 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Senin (26/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pelaku usaha rintisan atau startup membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin banyak usaha tersebut yang tersambung ke platform ekonomi digital. Menurut Presiden dalam sambutannya saat membuka BUMN Startup Day di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Senin (26/9/2022), hal itu menjadi peluang besar karena dari sekitar 65,4 juta UMKM yang ada di Indonesia baru sekitar 19 juta saja yang sudah masuk ke platform digital.

"Yang selalu ini saya sampaikan, kita memiliki 65,4 juta UMKM, tetapi di situ baru 19 juta yang masuk ke platform digital. Sehingga masih ada ruang yang sangat besar untuk kita kerjakan di sana," katanya dalam pembukaan BUMN Startup Day yang juga disiarkan secara langsung oleh kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.

Baca Juga

Presiden mengakui, beriringan dengan upaya menembus platform ekonomi digital masih ada beberapa persoalan yang juga harus ditangani pelaku UMKM seperti masalah kemasan, kualitas produksi, maupun kapasitas produksi.

Kendati demikian, upaya menyambungkan UMKM ke platform digital harus tetap didorong dan bisa ditangkap sebagai peluang oleh para pelaku startup. Menurut Presiden, hal serupa juga berlaku untuk sektor kesehatan yang bisa menjadi peluang bagi para pelaku startup.

"Kita ini negara dengan 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, apa yang bisa kita lakukan agar kesehatan ini kita bisa melompat?" katanya.

"Telemedicine bisa disambungkan, operasi jarak jauh bisa disambungkan dengan platform, dengan aplikasi," ujar Presiden mencontohkan.

Kepala Negara menegaskan bahwa kejelian melihat kebutuhan pasar harus menjadi aspek utama bagi para pelaku usaha rintisan sebelum membangun startup. Pasalnya, hal tersebut mendominasi 42 persen dari kegagalan startup yang masih dalam tahap merintis.

"Hati-hati 80-90 persen persen startup gagal saat masih merintis. Karena sekali lagi tidak melihat kebutuhan pasar yang ada, berangkatnya mestinya dari kebutuhan pasar yang ada itu apa," ujar Presiden.

Dalam kesempatan yang sama Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan BUMN Startup Day digelar dengan menghadirkan 150 ekshibitor, 250 startup dalam 12 klaster yang ada di BUMN, 22 perusahaan BUMN yang berusaha melihat potensi untuk business matching, lima modal ventura pendamping, serta sedikitnya 5.000 pengujung yang diundang.

"Bisnis BUMN Startup Day ini ada lima yakni business matching, investor pitching, rapid mentoring startup, conference, dan tentunya exhibition. Mohon dukungan Bapak Presiden dan pemerintah supaya ini bisa menjadi gelombang besar untuk kemajuan ekonomi digital Indonesia sebagai salah satu pertumbuhan ekonomi masa depan," kata Erick.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement