REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pemerintah Bangladesh mengatakan setidaknya 31 orang tewas dan beberapa lainnya hilang setelah perahu yang berisi umat Hindu tenggelam. Peristiwa ini bencana di atas air paling buruk di negara itu dalam satu tahun lebih.
Administrator distrik Panchagarh utara Jahurul Islam mengatakan sejauh ini jenazah yang sudah ditemukan termasuk 16 perempuan dan 10 anak-anak. "Enam jenazah lainnya ditemukan pagi ini ketika penyelam mencari lebih banyak jenazah," katanya, Senin (26/9/2022).
Ia mengatakan sebagian besar penumpang kapal feri yang tenggelam adalah umat agama Hindu yang hendak menuju kuil. Mereka hendak menjalani hari Mahalaya ketika umat Hindu membuat permohonan pada leluhur mereka.
Islam mengatakan pihak berwenang sedang mengumpulkan daftar orang hilang berdasarkan informasi kerabat penumpang. Sementara penumpang mengatakan kapal yang tiba-tiba miring dan tenggelam di tengah sungai Karatoya itu berisi lebih dari 70 orang.
Ia menambahkan komite lima anggota telah menyelidiki insiden ini tapi mereka menduga jumlah penumpang yang terlalu banyak menjadi penyebab tenggelamnya kapal tersebut. Polisi mengatakan beberapa penumpang berhasil berenang ke pinggir sungai atau diselamatkan.
Setiap tahun ratusan orang tewas dalam kecelakaan kapal feri di Bangladesh. Lalu lintas transportasi air negara yang tidak banyak melakukan penerbangan ini sangat sibuk tapi standar keselamatannya yang rendah.
Pada April 2021 lalu setidaknya 34 orang tewas dalam kecelakaan kapal feri yang terlalu penuh dengan kapal kargo. Kapal itu tenggelam di Sungai Shitalakhsya, di luar Ibukota Dhaka.