Senin 26 Sep 2022 14:35 WIB

Wali Kota Surabaya Minta Pembuatan Saluran Air Dikebut

Pembuatan saluran air di Surabaya diminta pada pagi atau siang hari agar lebih cepat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Pekerja menyelesaikan pengerjaan saluran air di Jalan Ambengan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/9/2022). Pemkot Surabaya melakukan pembangunan saluran-saluran air di sejumlah lokasi untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Pekerja menyelesaikan pengerjaan saluran air di Jalan Ambengan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/9/2022). Pemkot Surabaya melakukan pembangunan saluran-saluran air di sejumlah lokasi untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta pengerjaan saluran dan sodetan dikebut menjelang masuknya musim hujan. Eri bahkan meminta pengerjaanya dilakukan pada pagi atau siang hari agar lebih cepat selesai. Menurutnya, ketika pengerjaan saluran dilakukan pada malam hari, hasilnya tidak akan efektif.

"Iki mangkrak ngene didelok uwong ora pantes (kalau mangkrak begini dilihat orang tidak pantas). Ngerjakan kok nunggu malam, nggak masuk akal," kata Eri saat sidak pengerjaan saluran di Jalan Karah Agung, Kecamatan Jambangan, Senin (26/9/2022).

Baca Juga

Eri juga tidak ingin pengerjaan saluran dilakukan setengah-setengah. Termasuk ketika dilakukan pengerukan saluran, ia meminta agar segera dipasang box culvert kemudian ditutup kembali secara berurutan agar jalan bisa digunakan sebagian oleh warga. 

Menurutnya, ketika pengerjaan saluran masih menggunakan cara lama tidak akan segera rampung. Selain itu, ia juga meminta kepada camat dan lurah untuk memberikan pengertian dan sosialisasi kepada warga ketika ada pengerjaan saluran. 

"Metode zaman lawas kok digawe ae (metode lama kok masih dipakai). Habis dikeruk, ditutup, setelah itu beberapa meter lagi kayak gitu. Jangan sampai belum ditutup, terus mengeruk yang di sana," ujar Eri. 

Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Eko Juli Prasetya menyatakan, arahan tersebut bakal menjadi bahan evaluasi bagi timnya dalam pengerjaan saluran. Evaluasi yang dilakukan salah satunya adalah soal jam pengerjaan saluran. 

"Selain itu, kami juga akan evaluasi penyedia jasa, ketika tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan kontrak, maka akan kita sanksi," kata Eko. 

Eko menyampaikan, saat ini DSDABM Kota Surabaya sedang mengerjakan saluran dan sodetan di 55 titik rawan genangan. Di antaranya di kawasan Jalan Ahmad Yani dan di tengah kota sekitar Jalan Panglima Sudirman serta Jalan Embong Kenongo. 

Selain itu, pengerjaan juga dilakukan di kawasan Kecamatan Jambangan, mulai dari Jalan Karah, Jalan Kebonsari, Jalan Ketintang sisi barat dan sekitarnya. Sedangkan di wilayah Kecamatan Gayungan, ada di Jalan Menanggal dekat gedung Graha Pangeran dan Jalan Ahmad Yani.

"Selain 55 pengerjaan saluran dan sodetan, kami juga sedang melakukan pembangunan dan peningkatan kapasitas rumah pompa," ujarnya. 

Camat Jambangan, Annita Hapsari Sesoria mengaku telah melakukan sosialisasi kepada warga sebelum pelaksanaan pengerjaan saluran dimulai. Selain itu, ia juga berkoordinasi dengan Polsek Jambangan untuk membantu pengaturan lalu lintas di area sekitar pengerjaan saluran.

"Tadi Pak Wali (Eri Cahyadi) minta agar saluran itu dikerjakan pada pagi atau siang. Kami bersama jajaran akan menginformasikan kembali ke masyarakat," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement