Senin 26 Sep 2022 14:39 WIB

Pupuk Indonesia Dukung Pengembangan Ekonomi Digital Sektor Pertanian

Pupuk Indonesia dukung pengembangan startup digital pertanian dari hulu ke hilir

PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung pengembangan startup khususnya sektor pertanian nasional dari hulu ke hilir.
Foto: Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung pengembangan startup khususnya sektor pertanian nasional dari hulu ke hilir.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung pengembangan startup khususnya sektor pertanian nasional dari hulu ke hilir. Dukungan perusahaan akan dilakukan melalui penandatanganan Head of Agreement (HoA) dengan MDI Venture yang merupakan anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero).

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan, penandatanganan kerja sama ini merupakan dukungan Pupuk Indonesia mendukung pertumbuhan ekonomi digital di tanah air. “Kerja sama Pupuk Indonesia ini merupakan sinergi antara Pupuk Indonesia dengan MDI Ventures untuk memperkuat sektor dan industri pertanian secara komprehensif di Indonesia dari hulu ke hilir,” ungkap Bakir.

Baca Juga

Melalui penandatanganan kerja sama ini,Pupuk Indonesia dan MDI Ventures juga akan membentuk Agrifund yang nantinya bisa berinvestasi di perusahaan-perusahaan digital atau startup sektor pertanian. Kerja sama ini juga membuka peluang bagi perusahaan BUMN sektor lainnya bergabung sebagai investor pada Agrifund.

“Kerja sama bisnis antara BUMN dengan startup melalui Perusahaan Modal Ventura (PMV) Agrifund milik BUMN ini selanjut diharapkan menjadi roda penggerak pertanian demi ketahanan pangan Indonesia,” ungkap Bakir.

Penandatanganan HoA antara Pupuk Indonesia dengan MDI Ventures  dilaksanakan di ICE BSD, Banten. Kegiatan tersebut masuk dalam rangkaian acara BUMN Startup Day 2022 yang diselenggarakan selama tiga hari pada 26-28 September 2022.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan ekonomi digital Indonesia akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2030, yaitu dengan nilai sekitar Rp 4.500 triliun atau setara 40 persen dari total ekonomi yang ada di Asia Tenggara. Nilai potensi tersebut diharapkan bisa dioptimalkan perusahaan BUMN.

Lebih lanjut Erick menjelaskan mayoritas penduduk Indonesia saat ini berusia muda di bawah 35 tahun atau sekitar 54 persen dari total jumlah penduduk. Melalui Startup Day, Erick meminta para BUMN bisa membangun ekosistem yang bisa mengoptimalkan potensi ekonomi digital yang tentunya berkolaborasi dengan para pelaku startup.

“Sejak awal BUMN memiliki sejumlah venture capital, di mana venture capital BUMN ini telah berinvestasi kepada 336 startup yang kalau dilihat saat ini banyak juga yang sudah mulai menjadi soonicorn atau unicorn,” kata Erick Thohir.

Melalui acara Startup Day, Erick berharap para perusahaan BUMN berkolaborasi dengan para pelaku startup tanah air. “Alhamdulillah pada hari ini ada 150 eksibitor yang hadir kemudian ada 250 startup yang sudah disesuaikan dengan 12 klaster BUMN, lalu ada 22 BUMN yang berusaha melihat apakah ada potensi business matching,” ungkap Erick.

Ekonomi digital juga terbukti menjadi salah satu pilar resiliensi ekonomi nasional di tengah perlambatan akibat dampak pandemi Covid-19. Ekonomi digital memiliki peran penting mulai dari menyediakan solusi digital terhadap kebutuhan sehari-hari, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pencapaian serta daya saing teknologi Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement