REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah menyampaikan minat untuk ikut uji klinis vaksin tuberkulosis (TBC) kepada Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) dan Welcome Trust. Kedua Yayasan filantropi itu telah menerima surat pengajuan tersebut dan mendukung penanganan TB di Indonesia.
Minat Indonesia ini juga dibahas pada bilateral meeting Menkes RI, Selasa (20/9/2022) pekan lalu di sela-sela kunjungan kerja di New York, Amerika Serikat dalam rangkaian UNGA ke-77 dan Global Fund Replenishment Conference. President Global Health of BMGF Trevor Mundel mengatakan pihaknya mendukung penanganan TB di Indonesia dan telah menerima surat dari pemerintah Indonesia terkait rencana Indonesia ikut uji klinis pengembangan vaksin TB.
Sebagai gambaran, BMGF melakukan uji klinis vaksin TB di Afrika dan minat partisipasi yang Indonesa tujukan akan menjadi pertimbangan sendiri untuk cakupannya. Uji klinis ini juga melibatkan fungsi European Medicine Agency (EMA) dan WHO. Rencananya vaksin TB ini akan diproduksi pada 2027.
“Apabila akan dilakukan di Indonesia butuh 26 ribu orang sampel. Nantinya, akan memerlukan dukungan pemerintah Indonesia terutama koordinasi dengan BPOM,” ujar Mundel seperti tertulis dalam keterangan, Senin (26/9/2022).
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan memfasilitasi apabila diperlukan koordinasi dengan sejumlah pihak termasuk dengan BPOM untuk pelaksanaan uji klinis di Indonesia. Menurut Menkes, upaya ini sejalan dengan transformasi kesehatan yang sedang dibangun di indonesia, khususnya pilar satu dan pilar enam, yaitu transformasi layanan primer berbasis teknologi informasi dan teknologi kesehatan terkini.
“Berbagai agenda transformasi sistem kesehatan itu sedang dilakukan di Indonesia disertai target-target nyata yang telah dicanangkan,” ucap Menkes Budi.