REPUBLIKA.CO.ID, ROME -- Paus Fransiskus meminta warga Italia untuk memiliki banyak anak menyusul krisis demografi yang melanda Italia. Italia adalah salah satu negara dengan angka kelahiran terendah.
Hal itu ia katakan di akhir Misa luar ruangannya di Matera, Italia Selatan pada Ahad (25/9/2022) waktu setempat. Paus menutup kongres gereja Italia bertepatan dengan pemilihan nasional Italia.
"Saya ingin meminta kepada warga Italia: Perbanyak kelahiran, perbanyak anak," kata Paus Fransiskus seperti dikutip laman Voice of America, Senin (26/9/2022).
Italia memiliki salah satu tingkat kelahiran terendah di dunia. Paus Fransiskus kerap menyesali demografi yang rendah itu.
Pemimpin sayap kanan Giorgia Meloni, yang mengkampanyekan slogan "Tuhan, keluarga, dan tanah air", juga menyerukan Italia untuk membalikkan tren demografisnya. Ia mengusulkan insentif keuangan yang lebih besar bagi pasangan yang ingin memiliki anak.
Paus Fransiskus juga mempertimbangkan masalah abadi di Italia, mengingat hari itu bertepatan dengan Hari Migran dan Pengungsi Sedunia Gereja Katolik. Paus Fransiskus mendoakan para migran dan korban perdagangan manusia hidup dalam damai dan bermartabat, dan untuk masa depan yang lebih inklusif dan persaudaraan.
"Imigran harus disambut, ditemani, dipromosikan, dan diintegrasikan," kata Paus.
Meloni dan aliansi kanan-tengahnya telah berjanji untuk melanjutkan tindakan keras terhadap para migran yang datang ke Italia melalui penyelundup yang berbasis di Libya. Partai Demokrat kiri-tengah antara lain menyerukan jalan yang lebih mudah menuju kewarganegaraan bagi anak-anak pendatang baru.
Misa dirayakan oleh anak didik Fransiskus, Kardinal Matteo Zuppi, yang adalah kepala konferensi uskup Italia dan memiliki afiliasi lama dengan Komunitas Sant'Egidio, sebuah badan amal berbasis di Roma yang dikenal karena jangkauannya kepada para migran dan orang miskin.
Paus Fransiskus (85 tahun) tampak lelah selama kunjungan yang dijadwalkan sebelum pemilihan cepat Italia diadakan dan datang sehari setelah dia melakukan perjalanan sehari terpisah ke kota Assisi di puncak bukit Umbria. Paus telah menggunakan tongkat dan kursi roda tahun ini, karena ligamen lutut yang tegang yang membuat sulit berjalan dan berdiri.