Senin 26 Sep 2022 19:49 WIB

Korban Tewas dalam Penembakan di Sekolah Rusia Menjadi 13 Orang

Sebelumnya korban penembakan di sekolah Rusia enam orang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Muhammad Hafil
 Korban Tewas dalam Penembakan di Sekolah Rusia Menjadi 13 Orang. Foto: Ilustrasi penembakan
Foto: Republika
Korban Tewas dalam Penembakan di Sekolah Rusia Menjadi 13 Orang. Foto: Ilustrasi penembakan

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW -- Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah sekolah di Rusia pada Senin (26/9/2022). Jumlah korban tewas yang awalnya dilaporkan sebanyak enam orang, bertambah menjadi 13 orang, termasuk tujuh siswa dan melukai 21 lainnya.

Komite Investigasi Rusia mengatakan penembakan itu terjadi di Sekolah No. 88 di Izhevsk, sebuah kota yang terletak sekitar 960 kilometer di timur Moskow, tepatnya di wilayah Udmurtia. Pihak berwenang mengidentifikasi korban yang terluka sebagai 14 anak-anak dan tujuh orang dewasa.

Baca Juga

Gubernur Udmurtia, Alexander Brechalov, mengatakan, pria bersenjata itu menembak dirinya sendiri setelah melepaskan tembakan ke sekolah.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menggambarkan penembakan itu sebagai tindakan teroris. Peskov mengatakan, Presiden Vladimir Putin telah memberikan semua perintah yang diperlukan kepada pihak berwenang untuk melakukan investigasi dan mengusut penembakan tersebut.

"Presiden Putin sangat berduka atas kematian dan anak-anak di sekolah, tempat aksi teroris terjadi," kata Peskov kepada wartawan, Senin.

Sekolah tersebut mendidik anak-anak antara kelas 1 dan 11. Seluruh siswa, guru, dan semua kalangan yang berada di sekolah telah dievakuasi dan daerah sekitarnya telah ditutup.

Komite Investigasi mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Artyom Kazantsev (34 tahun). Dia adalah lulusan Sekolah No.88 yang menjadi lokasi penembakan. Kazantsev mengenakan kaus hitam bergambar simbol Nazi. Sejauh ini pihak berwenang belum merilis motif penembakan sekolah tersebut.

Garda Nasional Rusia mengatakan, Kazantsev menggunakan dua pistol.

Penyelidikan kriminal atas insiden tersebut telah diluncurkan atas tuduhan pembunuhan massal dan kepemilikan senjata api secara ilegal.

Izhevsk adalah sebuah kota berpenduduk 640 ribu jiwa. Kota ini terletak di sebelah barat pegunungan Ural di Rusia tengah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement