Selasa 27 Sep 2022 05:29 WIB

Menkes Ingatkan Masyarakat Kurangi Konsumsi Gula Berlebihan

Gula dapat merusak gigi dan menyebabkan diabetes.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Minuman kekinian. Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi gula secara berlebihan.
Foto: Groupon
Minuman kekinian. Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi gula secara berlebihan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia maya diramaikan oleh somasi Es Teh Indonesia kepada seorang pelanggannya karena mengkritik minuman yang dibelinya terlalu manis. Pelanggan itu disomasi setelah melayangkan kekesalannya di media sosial terhadap salahbsatu produk Es Teh Indonesia yang dibelinya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi gula secara berlebihan. Pasalnya, minuman dengan kadar gula tinggi dapat menimbulkan dampak kesehatan yang besar dan serius, salah satunya diabetes. 

Baca Juga

Berdasarkan data terakhir, 13 persen penduduk Indonesia terkena diabetes. "Kita mesti hati-hati karena kalau enggak nanti 5 sampai 10 tahun lagi orang Indonesia akan banyak yang kena penyakit penyakit turunan dari diabetes," kata Budi di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (26/9/2022).

"Jadi kalau saya bilang secara umum memang harus dikurangi, konsumsi gula. Rakyat indonesia tuh berlebihan minum gula in whatever way. Semua minuman, semua makanan yang banyak gulanya kita kurangi lah dari sekarang demi masa depan kita juga dan anak anak kita," sambung dia.

Mantan Wakil Menteri BUMN itu menerangkan, jika gula terus dikonsumsi, seseorang dapat menderita diabetes. Diabetes adalah mother of all diseases. Ia akan menyebabkan penyakit serius lain. Salah satunya adalah penyakit ginjal, stroke, jantung, dan penyakit tidak menular lain.

"Di beberapa negara seperti di Singapura, pemerintahnya sudah mati-matian mencegah agar diabetes ini prevalensinya atau insidennya itu menurun. Bayangin contohnya kalau kena ginjal kan harus sering cuci darah. Sudah pasti nggak produktif hidupnya," ujarnya.

Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Usman Sumantri mengatakan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menimbulkan masalah kesehatan termasuk kerusakan gigi. Ia menerangkan, meski minuman berbentuk cairan, gula tetap saja bisa menempel pada gigi.

"Sama saja dengan makanan, walaupun lansung masuk tetap ada yang nyangkut juga," kata dia ditemui di kantor PB IDI, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2022).

Ia pun menyarankan untuk segera berkumur usai mengonsumsi minuman manis. "Bagusnya setelah minum manis dia tetap kumur-kumur," ungkap dokter Usman.

Gula yang menempel pada gigi dalam waktu yang lama akan mengakibatkan fermentasi asam. Bila gula menempel lebih dari 8 jam di gigi, maka akan terjadi fermentasi asam.

"Itu yang merusak email, atau anak di bawah 7 tahun giginya cepet banget rusak, padahal gigi pertama permanen tumbuh itu 6 sampai 7 tahun, kalau itu udah rusak, untuk gigi dewasa juga akan terpengaruh," jelas dia.

Selain dapat mengakibatkan gigi rusak, bahaya kesehatan lain juga perlu diwaspadai. Salah satunya adalah penyakit diabetes melitus.

"Yang paling penting bukan soal giginya rusak saja, tapi orang Indonesia diabetes melitusnya tinggi. Bukan keturunan tapi dia dapat, karena bukan hanya minuman makanannya tinggi," terang Usman.

"Kalau mau minum teh kotak, sekali minum udah berapa glukosanya, samapi 18 gram, padahal kita bolehnya 20-30 gram sehari, satu ajha udah hampir 20 gram, itu yang menyebabkan orang kita banyak kena diabetes," sambungnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement