REPUBLIKA.CO.ID, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, ia mendengar dua hal tentang penyelenggaraan Pemilihan umum (Pemilu) 2024:
1. Ada tanda-tanda tidak jujur dan tak adil.
2. Pilpres 2024 akan diatur agar hanya diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons SBY sebagai berikut:
1. Puncak kecurangan terjadi pada Pemilu 2009 dan SBY bertanggung jawab.
2. SBY seharusnya melaporkan indikasi kecurangan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
3. SBY khawatir putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tak dapat maju pada Pilpres 2024.
4. Kecurigaan berlebihan tidak kondusif di dalam iklim politik nasional.
Tanggapan para penyelenggara Pemilu:
“Kami antisipasi pasti. Kehadiran kami itu untuk mengantisipasi kecurangan,” kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja.
"Saya memandang ini sebagai bagian dari early warning system agar kita semua sebagai anak bangsa berpartisipasi aktif memastikan Pemilu Serentak 2024 dapat terselenggara sesuai asas Luber Jurdil," kata Komisioner KPU Idham Holik.
Sumber: republika.co.id
Pengolah data: ratna puspita