Senin 26 Sep 2022 22:55 WIB

Pupuk Indonesia Dukung Digitalisasi Sektor Pertanian

Ekonomi digital Indonesia akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2030

Rep: mursalin yasland/ Red: Hiru Muhammad
PT Pupuk Indonesia (persero) mendukung digitalisasi sektor pertanian yang tercetus pada Senin(26/9/2022).
Foto: dok. Humas PI
PT Pupuk Indonesia (persero) mendukung digitalisasi sektor pertanian yang tercetus pada Senin(26/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- PT Pupuk Indonesia (PI) mendukung pengembangan startup dari hulu ke hilir pada sektor pertanian nasional. Dukungan PI tersebut terwujud melalui penandatanganan Head of Agreement (HoA) dengan MDI Venture anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero).

“Kerja sama Pupuk Indonesia ini merupakan sinergi antara Pupuk Indonesia dengan MDI Ventures untuk memperkuat sektor dan industri pertanian secara komprehensif di Indonesia dari hulu ke hilir,” kata Dirut PT PI (Persero) Bakir Pasaman dalam keterangan tertulisnya Senin (26/9/2022).

Baca Juga

Bakir mengatakan, PI dan MDI Ventures akan membentuk Agrifund yang nantinya bisa berinvestasi di perusahaan-perusahaan digital atau startup sektor pertanian. Kerjasama ini membuka peluang bagi perusahaan BUMN sektor lainnya bergabung sebagai investor pada Agrifund.

“Kerja sama bisnis antara BUMN dengan startup melalui Perusahaan Modal Ventura (PMV) Agrifund milik BUMN ini selanjutnya diharapkan menjadi roda penggerak pertanian demi ketahanan pangan Indonesia,” kata Bakir.

Penandatanganan HoA antara Pupuk Indonesia dengan MDI Ventures  dilaksanakan di ICE BSD, Banten. Kegiatan tersebut masuk dalam rangkaian acara BUMN Startup Day 2022 yang diselenggarakan selama tiga hari mulai 26-28 September 2022.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ekonomi digital Indonesia akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2030, yaitu dengan nilai sekitar Rp 4.500 triliun atau setara 40 persen dari total ekonomi yang ada di Asia Tenggara. Nilai potensi tersebut diharapkan bisa dioptimalkan oleh para perusahaan BUMN.

Menurut Erick, mayoritas penduduk Indonesia saat ini berusia muda di bawah 35 tahun atau sekira 54 persen dari total jumlah penduduk. Melalui Startup Day, Erick meminta BUMN bisa membangun ekosistem yang bisa mengoptimalkan potensi ekonomi digital yang tentunya berkolaborasi dengan para pelaku startup.

“Sejak awal BUMN memiliki sejumlah venture capital, dimana venture capital BUMN ini telah berinvestasi kepada 336 startup yang kalau dilihat saat ini banyak juga yang sudah mulai menjadi soonicorn atau unicorn,” kata Erick.

Erick berharap para perusahaan BUMN berkolaborasi dengan para pelaku startup Tanah Air. “Hari ini 150 eksibitor yang hadir kemudian ada 250 startup yang sudah disesuaikan dengan 12 klaster BUMN, lalu ada 22 BUMN yang berusaha melihat apakah ada potensi business matching,” ujarnya.

Ia mengatakan ekonomi digital juga terbukti menjadi salah satu pilar resiliensi ekonomi nasional di tengah perlambatan akibat dampak pandemic Covid-19. Ekonomi digital memiliki peran penting mulai dari menyediakan solusi digital terhadap kebutuhan sehari-hari, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pencapaian serta daya saing teknologi Indonesia. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement