REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Belasan perwakilan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Sumatera Utara (GMNI Sumut) berdiskusi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka miminta masukan terkait Lokakarya GMNI 'Kesiapan Generasi Muda dalam Menghadapi Perubahan Zaman' yang sedang berjalan.
Ketua GMNI Sumut, Daniel Jonathan, mengatakan ihwal energi baru terbarukan (EBT) saat ini menjadi polemik tak hanya di Indonesia saja, tapi seluruh dunia. EBT juga menjadi masalah utama yang dibahas dalam Lokakarya GMNI.
"Tadi kita juga membahas EBT atau energi baru terbarukan yang kebetulan GMNI sedang melaksanakan lokakarya membahas tatanan dunia baru yang pokok utamanya tentang EBT," kata Daniel usai pertemuan dengan Ganjar.
Daniel menjelaskan, sesuai masukan Ganjar, kalangan pemuda khususnya mahasiswa diminta lebih peka dan turut berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan untuk kemajuan bangsa. Daniel menyebutkan, ia dan mahasiswa lainnya menjadi lebih semangat dan termotivasi setelah mendapat arahan dari Ganjar.
"Jadi Pak Ganjar berharap kontribusi aktif dan positif pemuda terutama mahasiswa untuk kemajuan bangsa. Beliau juga memberikan semangat dan motivasi supaya pemuda peka terhadap kondisi sosial dan siap menghadapi zaman yang terus berubah," ujar Daniel.
Berdasarkan pengalaman dua periode memimpin Jawa Tengah, Ganjar dinilai berhasil memajukan daerahnya. Tak hanya terkait program-program kerja dan kebijakannya yang penuh inovasi di Jawa Tengah, Ganjar juga dianggap sebagai contoh kepala daerah yang baik dalam membangun komunikasi dengan rakyatnya, khususnya dengan kalangan pemuda.
Oleh sebab itu Daniel menyampaikan, pihaknya sangat tertarik dan antusias karena berkesempatan bertatap muka sembari bertukar pikiran langsung dengan Ganjar.
"Kita memandang Pak Ganjar ini adalah seorang kepala daerah yang berhasil. Tak hanya berhasil memimpin Jawa Tengah, tetapi juga berhasil membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, terutama mahasiswa. Baik dalam kebijakan beliau di pemerintahan dan juga hal-hal yang sifatnya strategis," ujarnya.
Lebih lanjut, Ganjar pun mengapresiasi kegiatan Lokakarya GMNI, terutama soal pembahasan energi masa depan dan energi alternatif yang digagas para mahasiswa. Menurutnya, para mahasiswa memiliki pemikiran yang kritis demi kemajuan bangsa dan negara.
"Menarik sih kawan-kawan muda ini juga berpikir energi masa depan dan energi alternatif. Mereka juga berpartner sama SKK Migas, PLN, Pertamina. Menurut saya tema dari lokakaryanya begitu menarik karena mahasiswanya juga kelompok kritis," ucap Ganjar.
Ganjar mengharapkan, para mahasiswa tak hanya membuka diskusi dan menyelenggarakan kegiatan saja, tetapi juga mampu menunjukkan aksi nyata di lapangan. Sehingga peran pemuda bisa semakin lebih presisi dalam membangun negara.
"Dengan tahu apa informasi data dan faktanya, kita harapkan kawan-kawan mahasiswa lebih presisi dalam menentukan sikapnya. Saya kira ini learning proses yang bagus untuk merespon persoalan energi kita," jelas Ganjar.