Kehati Gelar Pelatihan Dasar Navigasi Darat bagi Pejuang Keanekaragaman Hayati Muda

Red: Fernan Rahadi

Pelatihan navigasi darat (ilustrasi)
Pelatihan navigasi darat (ilustrasi) | Foto: dokpri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Kehati mengadakan pelatihan navigasi darat kepada Biodiversity Warriors Kehati baik teori maupun praktik lapangan di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur, Sabtu (24/9/2022).. Sebagai generasi muda yang banyak menghabiskan waktu di alam bebas, kemampuan ini penting dimiliki oleh Biodiversity Warriors. 

Navigasi darat adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik kondisi permukaan serta bentang dunia dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas. Kemampuan yang tentu diperlukan oleh profesi yang banyak menghabiskan waktu di alam liar, seperti pencinta alam, anggota tim pencari dan penyelamat (search and rescue), peneliti keanekaragaman hayati, sampai tentara.

“Ke depannya, pelestarian keanekaragaman hayati akan menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompleks. Pelatihan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan para pejuang keanekaragaman hayati muda Kehati. Selain itu, para peserta pelatihan dapat terlibat pada kegiatan sosial lain seperti penyelamatan korban bencana alam, dan lain-lain,” ujar Direktur Komunikasi dan Kemitraan Rika Anggraini dalam siaran pers, Selasa (27/9/2022).

Dalam navigasi darat kemampuan dalam membaca peta dan menggunakan Kompas wajib dikuasai. Pada pelatihan ini, peserta diajarkan lebih dalam komponen yang dapat dilihat dan dipelajari dalam peta, antara lain judul peta, nomor peta, koordinat peta, kontur, skala peta, dan legenda peta. 

Setelah itu, peserta mempelajari teknik navigasi darat menggunakan Kompas. Pertama, peserta diajari memahami arah utara, selatan, barat, dan timur. Sudut utara adalah arah yang penting, karena menjadi acuan utama yang ditunjukkan melalui jarum merah. Di bagian rumah kompas terdapat skala angka 0–360 serta huruf N, S, W, E yang merupakan petunjuk arah. Yang penting adalah bagaimana peserta dapat mengetahui cara mengambil arah yang benar sesuai arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas. Pastikan tidak ada benda yang mengandung besi di dekat kompas, karena hal tersebut dapat mengganggu pergerakan jarum kompas.

Selain peta dan kompas, terdapat beberapa alat navigasi darat lain yang perlu diketahui, yaitu:

Roamer, yaitu salah satu alat bantu yang diperuntukkan untuk membantu membaca koordinat suatu titik yang telah diplot pada peta.

Douglas protractor, yaitu sebuah busur derajat berbentuk kotak yang berfungsi menentukan arah sudut.

Global Positioning System (GPS), yaitu sistem navigasi berbasis satelit yang terdiri dari setidaknya 24 satelit. Fungsi GPS ini adalah untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi, sehingga dapat digunakan untuk menentukan kecepatan, arah, letak, dan juga waktu.

Google Earth, yaitu sebuah program globe virtual yang memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara, dan juga globe GIS 3D. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Agar tak Kesasar Saat Mendaki Gunung, Kuasai Navigasi Darat

Yayasan Kehati Ubah Lahan 25 Hektare Lahan Bekas Tambang Jadi Kawasan Konservasi

Pengamatan Burung Migrasi di Puncak, Bogor

Anak Muda Jadi Kunci Sistem Pangan Indonesia yang Berdaulat

KEHATI: Petani Milenial Jadi Kunci Pengembangan Ekowisata

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark