Selasa 27 Sep 2022 07:40 WIB

Polisi Terjunkan Ribuan Personel di Laga Persib Vs Persija

Pendukung Persija tidak diberikan kesempatan menonton di Stadion GBLA.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Ibrahim Tompo.
Foto: Dok Humas Polri
Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar), Kombes Ibrahim Tompo.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi akan menerjunkan ribuan personel untuk mengamankan laga Persib Bandung melawan Persija pada lanjutan liga I Indonesia pada 2 Oktober mendatang. Pertandingan akan digelar sore hari untuk meminimalisasi potensi kericuhan dan memudahkan pengamanan oleh petugas.

"Kita sudah mempersiapkan pengamanan dengan menyiapkan ribuan personel dan juga peralatan dan kita juga menggunakan sistem pola ring berlapis, di mana ring tersebut akan kita seleksi penonton yang masuk ke dalam yang betul-betul mempunyai tiket," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, Senin (26/9/2022).

Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan panitia dan menyepakati pertandingan hanya dihadiri oleh pendukung Persib. Sedangkan pendukung dari Persija sendiri tidak diberikan kesempatan untuk menonton di Stadion GBLA.

"Ini pertimbangannya keamanan ya, jadi kita menimbang dengan panitia akhirnya diputuskan untuk tidak menghadirkan pendukung dari Persija," katanya.

Pihaknya juga memutuskan pelaksanaan pertandingan sore hari sebab memudahkan pengamanan. Selain itu suporter lebih cepat bubar dari stadion GBLA.

"Kalau sore hari kan selain karena penonton itu terlihat dan mudah untuk dipantau, juga pada saat kembali malamnya juga biasanya cepat untuk bubar sehingga ini sangat menjadi pertimbangan untuk melakukan pengamanan dan pelaksanaan dengan aman dan damai," katanya.

Ibrahim menegaskan, pola pengamanan menggunakan empat ring. Selain itu pengamanan di luar stadion dilakukan secara ketat.

Memang, kata dia, ada seleksi kalau Persija tidak boleh masuk ke dalam, sehingga seperti ada terindikasi ada penonton Persija, otomatis pasti akan dikembalikan lagi. "Misalnya, dia bawa atribut Persija kemudian juga pada saat pembelian itu kan sudah ada verifikasi yang dilakukan oleh panitia," katanya.

Dia mengimbau, suporter tidak membawa flare atau atribut lainnya sebab membahayakan orang lain. Selama proses seleksi pihaknya juga akan melakukan pemantauan atau razia agar tidak masuk ke stadion..

"Ini memang sebaiknya dihindari untuk dibawa walaupun misalnya nanti di ring penonton atau saat kita akan menyeleksi yang masuk. Ini juga otomatis kita akan lakukan razia supaya tidak membawa seperti senjata tajam kemudian flare yang bisa membakar, ini kan rawan. Korek api saja tidak boleh masuk," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement