Selasa 27 Sep 2022 11:00 WIB

Jamal Musiala: Semua Orang Ingin Bermain di Wembley

Musiala mengevaluasi aksi timnas Jerman di Wembley

Rep: Frederikus Bata/ Red: Muhammad Akbar
Pemain Jerman Jamal Musiala beraksi saat pertandingan sepak bola UEFA Nations League antara Jerman dan Inggris di Allianz Arena, di Munich, Jerman, Selasa, 7 Juni 2022.
Foto: AP/Markus Ulmer
Pemain Jerman Jamal Musiala beraksi saat pertandingan sepak bola UEFA Nations League antara Jerman dan Inggris di Allianz Arena, di Munich, Jerman, Selasa, 7 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jamal Musiala menjadi starter Jerman saat menghadapi Inggris pada laga pamungkas Grup 3 Liga A UEFA Nations League. Bigmatch di Stadion Wembley, London, Selasa (27/9) dini hari WIB, berkesudahan imbang 3-3.

Kejar-mengejar gol terlihat. Tuan rumah sempat tertinggal 0-2 terlebih dahulu. Reaksi berkelas ditunjukkan the Three Lions.

Anak asuh Gareth Southgate mengejar hingga berbalik unggul 3-2. Sekitar tiga menit menjelang waktu normal berakhir, kubu tamu menyamakan kedudukan. Setelah pertandingan, Musiala bereaksi.

Ia menikmati jalannya laga ini. Terutama ketika berlangsung di arena bersejarah. Suasana terasa semarak ketika mendengar puluhan ribu penonton berteriak dan bernyanyi.

"Semua orang ingin bermain di Wembley. Ini stadion luar biasa. Atmosfernya luar biasa," kata Musiala, dikutip dari uefa.com.

Bagaimana pun, gelandang serang 19 tahun ini masih memiliki ikatan emosional dengan Inggris. Pada masa lalu, ia bagian dari tim yunir skuat the Three Lions. Tepatnya dari kelompok U-15 hingga U-21.

Namun ia akhirnya memilih membela tim senior Jerman. Kini bintang muda Bayern Muenchen sudah mengoleksi 17 caps Die Mannschaft. Sang wonderkid bakal menjadi bintang besar di negara tersebut.

Musiala mengevaluasi aksi mereka di Wembley. Menurutnya, Jerman mengontrol permainan lebih baik dari tuan rumah. Namun sedikit kesalahan yang dilakukan, berakibat fatal.

"Inggris memiliki kualitas untuk membalikkan keadaan seperti yang mereka lakukan. Kami hanya terdiam selama beberapa menit, dan mereka menghukum kami. Itu tidak bisa terjadi di level ini," ujarnya.

Dengan demikian, Jerman finis di peringkat ketiga klasemen akhir Grup 3 Liga A. Der Panzer tetap bertahan di level teratas pada UNL musim depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement