REPUBLIKA.CO.ID, MONTEVIDEO -- Kepolisian Uruguay menangkap kepala keamanan pribadi presiden di kediaman resmi presiden. Ia dituduh berpartisipasi dalam skema yang membantu ratusan warga Rusia memiliki paspor Uruguay secara ilegal.
Pada Senin (26/9/2022) malam Jaksa Gabriela Fossati mengatakan kepala keamanan Presiden Luis Lacalle Pou yakni Alejandro Astesiano diselidiki atas partisipasinya dalam lingkar kejahatan membuat akte kelahiran Rusia palsu.
Dalam akte palsu itu warga negara Rusia mengklaim memiliki orang tua Uruguay. Tujuannya agar warga Rusia dapat memiliki paspor dan dokumen identitas Uruguay lainnya.
"Kami berbicara mengenai puluhan orang, ratusan," kata Fossati.
Media setempat mengutip sumber polisi yang mengatakan Astesiano menggunakan koneksinya sehingga ia dapat memproses dokumen yang dibutuhkan warga Rusia untuk mendapatkan identitas Uruguay.
Baca juga : Referendum Rusia di Wilayah Ukraina Selesai Digelar
Banyak warga Rusia yang meninggalkan negara itu sejak Kremlin menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu. Lalu semakin banyak setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial pada Rabu (21/9/2022).
Kabar mengenai penangkapan Astesiano tampaknya mengguncang presiden. Kepala keamanan itu ditangkap setelah ia pulang ke Uruguay usai menemani Lacalle Pou dan putranya ke luar negeri.
"Saya sama terkejutnya dengan anda semua, saya mual," kata presiden dalam konferensi pers di Montevideo.
Baca juga : Vladimir Putin Kutuk Serangan Penembakan di Sekolah Rusia
Lacalle Pou berjanji polisi dan jaksa akan mengerjakan kasus ini dengan independen. Ia membantah laporan lain yang menyatakan Astesiano memiliki catatan kriminal.
Sebelumnya media setempat melaporkan kepala keamanan presiden itu menghadapi 20 penyelidikan yang mencakup penipuan, penyelewengan dan pencurian.