Jelang Arema FC vs Persebaya, Aremania Nyatakan Delapan Sikap Jaga Kondusivitas
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Para pendukung klub Arema FC (Aremania) memberi semangat pada kesebelasan kesayangannya. | Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Suporter Aremania menyatakan delapan sikap dalam menyambut pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang akan diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Pernyataan sikap ini ditujukan guna menjaga keamanan dan kondusivitas di Malang Raya.
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris mengatakan, salah satu pernyataan sikap tersebut terkait penolakan kehadiran suporter Persebaya di Stadion Kanjuruhan. Sebab itu, Panpel Arema FC tidak menyediakan kuota tiket untuk suporter Persebaya Surabaya. "Dan hal ini dilakukan setelah mempertimbangkan banyak hal," kata dia di Malang.
Di sisi lain, Aremania juga menyoroti provokasi yang terjadi di sosial media. Menurut Abdul Haris, provokasi ini harus diredam sebaik mungkin oleh sejumlah pihak. Dengan demikian, hal-hal yang tidak diinginkan bisa terhindarkan ke depannya.
Ada un rincian poin pernyataan sikap dari Aremania lainnya, yakni tidak ada aksi sweeping nopol L (pelat nomor Surabaya) maupun sejenisnya ketika pertandingan berlangsung. Suporter Arema FC juga akan menerapkan hukum adat Aremania jika ada aksi anarkis, copet, dan masuk stadion tanpa tiket.
Lalu, Aremania menyerukan kepada tim Arema FC bahwa laga lawan Persebaya wajib untuk dimenangkan. Poin berikutnya, yakni Aremania meminta bantuan kepada kepolisian untuk melakukan pengawalan pada Aremania luar kota yang menyaksikan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
Kemudian juga meminta untuk saling membantu menyiapkan konsumsi berupa nasi bungkus untuk Aremania satu luar kota. Kemudian mengatur kepulangannya berkoordinasi dengan pihak keamanan dan jika diperlukan bisa menginap di Stadion Kanjuruhan.
Poin ketujuh, yakni Aremania mendorong pihak berwajib dan manajemen Arema FC untuk menertibkan akun-akun sosial media yang melakukan tindakan provokatif dan tidak bertanggung jawab. Aremania mendesak admin akun media sosial untuk bertemu dan saling berbagi dengan manajemen dan Aremania.
Demi keamanan, Aremania juga memohon kepada pihak keamanan untuk melakukan sweeping di pintu-pintu masuk. Hal ini bertujuan agar tidak tidak ada penyusup yang berpotensi menimbulkan kericuhan.