REPUBLIKA.CO.ID, Kejaksaan telah menetapkan Hasnaeni alias 'Wanita Emas' selaku Direktur Utama PT Misi Mulia Metrika sebagai tersangka dalam kasus penyimpangan dana oleh PT Waskita Beton Precast. Ia akhirnya harus dijemput paksa untuk menjalani pemeriksaan.
'Wanita Emas' bukanlah sosok baru dalam politik di tanah air. Ia kerap melancarkan pernyataan-pernyataan kontroversial. Berikut sepak terjang 'Wanita Emas'
Ingin Jadi Calon Gubernur DKI
Wanita Emas terangkat namanya saat ingin mencalonkan diri jadi gubernur DKI pada Pilkada 2012 silam. Potret mukanya terpampang di banyak angkot. Namun ia gagal. Pada 2017 ia juga ingin maju jadi calon gubernur mendaftar ke PDIP dan sejumlah partai lain, tapi juga gagal.
Caleg Demokrat
Wanita Emas maju jadi caleg dari Partai Demokrat pada 2014 silam. Namun lagi-lagi ia gagal.
Bentuk Partai Emas
Hasnaeni keluar dari Partai Demokrat dan membentuk Partai Emas (Era Masyarakat Sejahtera) pada 2016 silam. Pada 2020, ia menggelar musyawarah pembentukan Partai Emas.
Siap Gantikan AHY
Saat ramai-ramai soal KLB Partai Demokrat pada 2021 silam, Hasnaeni yang merupakan putri eks politikus PDIP Max Moein, mengaku siap gantikan AHY.
Kritik ke Anies
Wanita Emas mengritik keras Anies karena dianggap tidak menyelesaikan banjir di Jakarta. Hasnaeni pun kecewa ia tidak ajak bicara dengan Anies soal penanganan banjir Jakarta.
Ditangkap Kejakgung
Kejaksaan menilai Wanita Emas tak kooperatif. Saat hendak dibawa ke mobil tahanan menggunakan kursi roda, Hasnaeni berteriak menolak dimasukkan ke dalam mobil. Ia menghindari kamera dengan menutup wajahnya dengan selendang yang dibawanya.