Selasa 27 Sep 2022 13:54 WIB

Lewat Penguasaan Iptek, Indonesia Dinilai Bisa Jadi Pemimpin di Tingkat Dunia

Para pendidik diharapkan ikut menyebarkan energi positif bagi seluruh bangsa.

Pakar Geopolitik Hasto Kristiyanto saat menyampaikan kuliah umum berjudul Perspektif Pemikiran Bung Karno dalam Geopolitik dan Penerapan Nilai-nilai Pancasila di Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia, Astha Hannas, Subang, Jawa Barat, Selasa (27/9/2022).
Foto: istimewa
Pakar Geopolitik Hasto Kristiyanto saat menyampaikan kuliah umum berjudul Perspektif Pemikiran Bung Karno dalam Geopolitik dan Penerapan Nilai-nilai Pancasila di Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia, Astha Hannas, Subang, Jawa Barat, Selasa (27/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pendidik diharapkan ikut menyebarkan energi positif bagi seluruh bangsa dengan mendidik para siswa agar mereka mempunyai mentalitas sebagai pemimpin.

Hal itu disampaikan Pakar Geopolitik Hasto Kristiyanto saat menyampaikan kuliah umum berjudul "Perspektif Pemikiran Bung Karno dalam Geopolitik dan Penerapan Nilai-nilai Pancasila" di Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia, Astha Hannas, Subang, Jawa Barat, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga

Hasto menginspirasi para kepala sekolah dengan menyebut tugas mereka sangat penting untuk menjadikan para siswa sebagai calon pemimpin Indonesia di masa mendatang. Yakni pemimpin yang menjadikan Indonesia sebagai pemimpin bagi bangsa-bangsa di dunia.

Hasto memberi contoh kemampuan mengekspor pete dan jengkol ke luar negeri mungkin dilihat hal sederhana tapi sebenarnya penting agar ke depan yang diekspor bukan bahan-bahan mentah. Sekaligus membangun kepemimpinan Indonesia di bidang kuliner.

"Force projection adalah ketika kita mengekspor pete dan jengkol ke Jepang. Ini menunjukkan bahwa bangsa kita punya kemampuan untuk melakukan penetrasi ke pasar Jepang," ucap Hasto sambil tersenyum.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga mengatakan betapa pentingnya peran penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), pentingnya peran guru dan kepala sekolah dalam memajukan Indonesia Raya, mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Dari para kepala sekolah ini lah kita bisa mengubah Indonesia. Kita bisa mengubah Indonesia dari pendidikan dan ini bisa dibuktikan oleh teori geopolitik Soekarno," sebut Hasto.

Pria asal Yogyakarta itu mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak boleh kehilangan spirit of leadership. Bahkan disinggungnya juga mayoritas orang Indonesia mengalami kemerosotan yang drastis termasuk disiplin yang paling elementer, disiplin waktu. 

Dia mengatakan geopolitik penting karena mengajarkan ilmu kepemimpinan Indonesia bagi bangsa lain di dunia. Hasto menyebutkan peran Bung Karno mendorong kemerdekaan sejumlah negara.

"Kalau saya bicara geopolitik Bung Karno, pada dasarnya kepemimpinan Indonesia. Kalau dalam dunia militer kita melakukan force projection, suatu unjuk kekuatan kita di luar batas wilayah negeri," sebutnya.

"Hari ini saya sangat beruntung, bertemu dengan para kepala sekolah yang diharapkan mampu menggelorakan pada anak didiknya semangat untuk melakukan penelitian dan dengan itu Indonesia menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa dunia sesuai dengan teori geopolitik Soekarno," sebut Hasto.

Hasto didampingi Ketua Dewan Pembina Prof. Dr. Ermaya Suradinata dan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Putra Nababan saat menyampaikan paparannya.

Anggota DPR RI Putra Nababan menilai kuliah umum yang disampaikan Hasto Kristiyanto kepada kepala sekolah SMA dan SMK memberikan perspektif pemikiran geopolitik Bung Karno dan Indonesia yang berkontribusi signifikan terhadap dunia, yang dampaknya masih terasa sampai sekarang.

“Para kepala sekolah ini memang harus dibangun terus pemahamannya, rasa kebanggaannya atas geopolitik Bung Karno yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dengan terus menerapkan nilai-nilai Pancasila di berbagai belahan dunia,” kata Putra yang merupakan anggota Komisi X di bidang pendidikan.

Apa yang disampaikan Hasto Kristiyanto, tambah Putra, sangat relevan juga untuk generasi muda di kampus revolusi mental dan fokus pada pembentukan karakter bangsa ini.

“Di kampus ini, anak-anak gen Z tidak hanya belajar kurikulum umum, tapi juga mendidik muridnya untuk memiliki kepribadian dan karakter yang merupakan elemen terpenting dalam sosok seorang pemimpin,” ujar Putra.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement