Selasa 27 Sep 2022 14:07 WIB

Ini Karakter Pemimpin yang Disukai Pemilih Muda di Pilpres 2024

Menurut survei CSIS, sebanyak 60 persen pemilih pada Pemilu 2024 adalah pemilih muda.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Febryan A/ Red: Andri Saubani
Ilustrasi Pemilu
Foto: republika/mgrol100
Ilustrasi Pemilu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS) melalui survei terbarunya menyatakan, pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan memasuki era baru. Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes mengatakan, era baru itu ditandai oleh banyaknya pemilih muda di rentang usia 17-39 tahun yang diprediksi mencapai 60 persen.

"Indonesia masuki era baru dalam Pemilu 2024 yang ditandai dengan karakter pemilih muda yang dinamis, adaptif, dan perhatian pada isu-isu domestik dan global, seperti kesehatan, lingkungan, ketenagakerjaan, demokrasi, dan pemberantasan korupsi," ujar Arya dalam rilis daringnya, Senin (26/9).

Baca Juga

Era baru tersebut juga akan menandai perubahan arah kebijakan politik pascapemilu 2024. Dengan pemilih muda yang lebih responsif terhadap berbagai kebijakan pemerintah, seperti di sektor kesehatan, lingkungan, dan ketenagakerjaan.

Hal tersebut akan membuat proses pembuatan kebijakan harus kolaboratif dan mendengarkan aspirasi eksternal. Era baru tersebut juga akan memunculkan animo pemilih muda untuk aktif dalam politik formal, seperti mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif.

"Namun, belum tersedia mekanisme politik di internal partai yang memungkinkan mereka berpartisipasi aktif. Seperti masih rendahnya ketertarikan mereka menjadi kader atau anggota partai," ujar Arya.

Di samping itu, persepsi pemilih muda terhadap kepemimpinan nasional juga mengalami perubahan yang besar dibandingkan dua pemilu sebelumnya. Dalam Pemilu 2024, pemilih muda menyukai pemimpin yang bersih, antikorupsi, inovatif, dan mampu memimpin dalam situasi krisis.

"Ke depan, visi pemimpin 2024 soal isu-isu kesehatan, lingkungan, ketenagakerjaan, demokrasi, dan pemberantasan korupsi akan mempengaruhi arah dukungan atau pilihan anak muda," ujar Arya.

Karakter pemimpin disukai pemilih muda:

Jujur dan tidak korupsi (34,8 persen)

Merakyat dan sederhana (15,9 persen)

Ketegasan atau berwibawa (12,4 persen)

Prestasi atau kinerja saat memimpin (11,6 persen)

Pengalaman memimpin (10,1 persen) 

Kecakapan memimpin (6,7 persen) 

Taat beragama (4,1 persen)

Cerdas atau pintar (3,6 persen)

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement