Rabu 28 Sep 2022 02:00 WIB

Hari Jantung Sedunia Momentum Perkuat Sosialisasi Germas

Aktivitas fisik penting guna mencegah berbagai penyakit termasuk penyakit jantung

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Makanan Sehat (Ilustrasi). Hari Jantung Sedunia momentum yang tepat untuk memperkuat sosialisasi Germas.
Foto: Piqsels
Makanan Sehat (Ilustrasi). Hari Jantung Sedunia momentum yang tepat untuk memperkuat sosialisasi Germas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peringatan Hari Jantung Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 September merupakan momentum untuk memperkuat sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Hal ini diungkapkan Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Masdalina Pane.

"Hari Jantung Sedunia momentum yang tepat untuk memperkuat sosialisasi Germas," kata Masdalina Pane ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) itu menambahkan, masyarakat perlu berperan aktif menggelorakan Germas sebagai gerakan bersama yang sifatnya promotif dan preventif. Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan, Germas meliputi tujuh langkah yakni melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban.

"Aktivitas fisik penting guna mencegah berbagai penyakit termasuk penyakit jantung, masyarakat perlu diingatkan untuk banyak bergerak dan olahraga, tentunya dengan dibarengi dengan upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas fisik tersebut," katanya.

Germas diharapkan dapat mendukung program pengendalian penyakit tidak menular (PTM). "Dalam sosialisasi Germas, masyarakat juga perlu diingatkan untuk menjaga pola makan yang bergizi seimbang, menjaga asupan makanan agar kalori yang masuk sesuai dengan kebutuhan tubuh guna menjaga kadar gula darah dalam tubuh," kata Pane.

Hal tersebut sangat penting untuk mencegah diabetes dan obesitas yang juga saling terkait dengan penyakit jantung dan pembuluh darah. "Maka upaya yang perlu dilakukan adalah memperkuat edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya membatasi kadar gula dan garam," katanya.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto menambahkan, pemerintah pada saat ini tengah menggalakkan kembali gerakan masyarakat hidup sehat atau Germas. "Kemenko PMK mengajak masyarakat untuk rutin melakukan olahraga. Menjaga kesehatan dengan olahraga sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit seperti jantung, diabetes, dan lain sebagainya," katanya.

Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam rangka mendorong masyarakat untuk mengutamakan paradigma sehat yang promotif dan preventif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement