Selasa 27 Sep 2022 15:43 WIB

Mahasiswa Muslim University of Houston Tuntut Ruang Sholat Layak

Mahasiswa University of Houston saat ini sholat di ruang bawah tanah perpustakaan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Sholat (ilustrasi). Mahasiswa Muslim University of Houston Tuntut Ruang Sholat Layak
Foto: Republika
Sholat (ilustrasi). Mahasiswa Muslim University of Houston Tuntut Ruang Sholat Layak

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Selama bertahun-tahun, ruang bawah tanah Perpustakaan M.D. Anderson berfungsi sebagai tempat sholat mahasiswa Muslim di kampus University of Houston (UH), Texas, Amerika Serikat.

Namun belakangan ini, tempat itu menjadi penuh sesak dan mahasiswa meminta tempat yang lebih cocok untuk menampung jamaah sholat.

Baca Juga

“Perpustakaan adalah pusat jamaah utama kampus. Sebagian besar, meskipun saya yakin mungkin Pusat Siswa dimaksudkan untuk tujuan itu. Ini benar-benar tidak terjadi,” kata Malik Ben Nasr, seorang mahasiswa senior jurusan kinesiologi kepada The Daily Cougar, dilansir dari About Islam, Ahad (25/9/2022).

Seperti mahasiswa Muslim lainnya, Nasr telah sering mengunjungi ruang bawah tanah perpustakaan sejak ia masih mahasiswa baru. Dia pikir ruang bawah tanah menjadi penuh sesak selama waktu sholat.

“Kalau kami sholat berjamaah, saya merasa berkali-kali sesak,” katanya.

Selain masalah kepadatan, mahasiswa Muslim menyoroti ruang bawah tanah perpustakaan tidak menyediakan tempat khusus untuk wudhu. “Tidak ada tempat khusus untuk wudhu. Tetapi sebagian besar, ruang bawah tanah adalah tempat yang baik bagi umat Islam untuk berkumpul dan bersosialisasi serta beribadah," kata Afeeq Hasan Abid Hussain, mahasiswa senior teknik mesin.

 

Terlepas dari keluhan Muslim, Direktur Hubungan Media UH Chris Stipes mengatakan universitas tidak dapat menunjuk sebuah bangunan untuk sholat. “University of Houston menghormati kebebasan beragama dan berkumpul dan menghargai keragaman keyakinan mahasiswa,” kata Stipes.

“Sebagai lembaga publik yang didanai negara, UH tidak dapat menetapkan ruang bangunan yang ditujukan khusus untuk penggunaan keagamaan," katanya.

Dia menambahkan universitas bekerja sama dengan mahasiswa Muslim untuk menumbuhkan lingkungan yang ramah di kampus. “Mengakui tanggung jawab kami untuk menumbuhkan lingkungan yang terbuka dan ramah di kampus untuk semua mahasiswa, fakultas, dan staf,” kata Stipes.

“Perpustakaan UH dan Divisi Kemahasiswaan telah bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Muslim, dengan dukungan dari Himpunan Pemerintahan Mahasiswa, untuk mengidentifikasi ruang sholat/meditasi/refleksi yang lebih cocok di kampus untuk mahasiswa MSA, serta mahasiswa lainnya,” ujarnya.

Mahasiswa Universitas Houston bukan yang pertama menuntut ruang sholat yang memadai. Pada 2019, para mahasiswa Muslim di Universitas Ottawa berkampanye untuk ruang salat yang layak. Mereka mengeluh ruang khusus terletak di lokasi terpencil yang sulit dijangkau oleh siswa.

Di Inggris, sebuah akademi Oldham mengeluarkan permintaan maaf sepenuh hati pada Desember 2021 dan membuat ruang sholat baru setelah sebuah video yang menunjukkan siswa Muslim sholat di luar dalam cuaca dingin memicu kemarahan komunitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement