Selasa 27 Sep 2022 16:21 WIB

Pemkab Tangerang akan Terapkan Sistem Pertanian Terpadu

Sistem pertanian terpadu akan diterapkan di seluruh kecamatan di Kab Tangerang

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Petani memanen padi di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/4/2020). Pemerintah Kabupaten Tangerang menyampaikan bakal segera menerapkan sistem pertanian terpadu atau integrated farming system di seluruh kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten.
Foto: ANTARA/Fauzan
Petani memanen padi di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/4/2020). Pemerintah Kabupaten Tangerang menyampaikan bakal segera menerapkan sistem pertanian terpadu atau integrated farming system di seluruh kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang menyampaikan bakal segera menerapkan sistem pertanian terpadu atau integrated farming system di seluruh kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang menyampaikan, rencana tersebut digaungkan untuk dijadikan sebagai konsep pengembangan pertanian di Kabupaten Tangerang.

Kepala DPKP Kabupaten Tangerang Asep Jatnika Sutrisno telah menyampaikan rencana tersebut kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang dalam kegiatan rapat koordinasi kemajuan kegiatan tahun 2022 dan rencana kerja tahun 2023. Nantinya rencana itu bakal segera dibahas.

Baca Juga

"Rencana ke depan, program Integrated Farming akan diusulkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2023-2028, dengan target yang menyasar di 29 kecamatan dan 274 desa/kelurahan di Kabupaten Tangerang," tutur Asep, Selasa (27/9/2022). 

Asep menjelaskan, konsep sistem pertanian terpadu merupakan upaya pemerintah untuk memanfaatkan keterkaitan antara tanaman pangan, holtikultura, serta hewan ternak dan perikanan sehingga tercapai keberlanjutan agro ekosistem di Kabupaten Tangerang. Hal itu dapat mendorong produksi hasil pertanian atau stabilitas habitat, juga peningkatan ekonomi dan pelestarian sumber daya alam di wilayah tersebut. 

"DPKP saat ini sedang mulai mengembangkan sebuah konsep pertanian Integrated Farming System, pada tahun ini (2022) akan kami laksanakan di empat lokasi UPTD Lingkup DPKP, 8 BPP (badan penyuluhan pertanian) serta 29 kelompok tani. Sehingga, ke depan dengan penerapan konsep ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sektor pertanian," ujarnya.

Asep melanjutkan, terkait rancangan kegiatan ke depan, pihaknya menyusun sebanyak 10 program yang bakal dijalankan untuk mewujudkan sistem pertanian terpadu yakni menyediakan lahan pertanian terpadu, pengembangan kegiatan pekarangan pangan lestari (P2L), pengelolaan pusat kawasan agropolitan (Puskagro) dan pengembangan teknologi tepat guna pupuk organik. Selain itu, sistem tersebut mencakup pengembangan mina padi, pemberdayaan lembaga usaha pangan masyarakat (LUPM), pemberian perlindungan kepada petani melalui BPJS Ketenagakerjaan, pendataan peternakan, penanggulangan penyakit hewan, hingga membangun laboratorium kesehatan masyarakat veteriner atau kesmavet.

"Semoga lewat 10 program ini dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dan juga peternak yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement