REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat turnamen BWF level super series tengah libur, penggemar bulu tangkis Tanah Air bahkan dunia justru dipanaskan dengan kabar keretakan hubungan antara Kevin Sanjaya Sukamuljo dan pelatih kepala ganda putra pelatnas, Herry Iman Pierngadi. Setelah memendam rasa cukup lama, Kevin akhirnya mengungkapkan klaim terkait pelatih berjuluk Coach Naga Api itu. Buntutnya, Herry IP mengakui sudah tidak melatih Kevin Sanjaya Sukamuljo di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI di Cipayung, Jakarta.
Pengamat bulu tangkis Indonesia, Daryadi menyatakan, dengan kondisi perselisihan Kevin Vs Herry IP, sudah saatnya Minions (Kevin/Marcus Fernaldi Gideon) untuk ikuti jejak Daddies (Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan), yakni keluar dari pelatnas dan menjadi pemain profesional.
"Kelihatannya ini sudah seperti api dalam sekam, Kevin sejak awal dibentuk Minions pada 2015. Awalnya yang membentuk Kevin adalah Sigit Budiarto, ketika disodorkan Herry IP kurang sreg. Herry memandang sebelah mata, karena secara postur kecil. Ini memicu Kevin untuk membuktikan, dan dia mampu buktikan," ujar Daryadi ketika berbincang dengan republika.co.id, Selasa (27/9/2022).
"Kevin bersama Marcus Fernaldi Gideon kemudian melejit setelah awalnya juara Taiwan Open 2016. Setelah itu berbagai gelar bergengsi diraih Minions, bahkan menjadi nomor satu dunia selama lebih dari lima tahun. Sampai akhirnya bulan ini diambil alih pasangan Jepang," kata Daryadi menambahkan.
Di titik inilah, menurut pandangan Daryadi, tekanan berat menimpa Minions. "Tahun ini bisa dibilang cobaan berat bagi minions. Cederanya Marcus, membuat absen di sejumlah turnamen, ketika come back belum maksimal dan selalu gagal juara. Kevin pun banyak urusan personal. Sepertinya ini yang memicu Kevin mengeluarkan unek-uneknya," kata Dayardi.
"Kalau diperhatikan saat water break, jeda gim pertandingan, kita bisa melihat gestur tubuh Kevin, yang tidak pernah melihat muka Herry IP saat memberikan arahan, pura-pura minum lah atau menyeka keringat. Berbeda dengan Marcus yang memperhatikan intruksi Herry IP," kata Daryadi menambahkan.
Ada tiga faktor atlet bisa sukses, kata Daryadi, yakno bakat pemain, faktor pelatih, dan sponsor yang mendukungnya. "Minions memilki ketiganya, tetapi sekarang hubungan dengan pelatih sudah tak bisa dipertahankan. Pemain dan pelatih sudah tidak bagus patah arang, Kevin tergolong keras, Ayahnya pernah bilang, anaknya memang keras."
"Keadaan ini akan menjadi dilema bagi PBSI, siapa yang akan dikorbankan. Herry IP masih dibutuhkan karena ada pasangan muda yang cocok dengan dia. Minions harus berani ikut jejak Daddies, Mereka tiga tahun sebagai pemain profesional baik-baik saja, walau latihan tetap di pelatnas untuk dapat sparing yang bagus," kata Daryadi.
Seperti dilansir dari Antara, Herry Iman Pierngadi mengatakan sudah tidak melatih Kevin Sanjaya Sukamuljo di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI di Cipayung, Jakarta.
"Bukan saya, Kevin yang tak mau berlatih dengan saya. Lebih baik tanya Kevin saja," kata Herry IP kepada pewarta via telepon di Jakarta, Senin.
Herry mengaku tidak mengetahui alasan Kevin enggan berlatih dengannya. Dia mengetahui hal tersebut setelah mendapat kabar dari Asisten Pelatih Ganda Putra Aryono Miranat usai Indonesia Open 2022 yang bergulir 14-19 Juni lalu.
"Katanya, Kevin sudah tidak cocok berlatih dengan saya. Kalau sudah tidak merasa cocok, ya sudah tidak usah latihan dengan saya," ujarnya menambahkan.
Kevin Sanjaya, kata Herry, tetap berlatih di Pelatnas Cipayung. Hanya saja, dia memisahkan diri dengan skuad ganda putra yang diasuh oleh sosok pelatih berjuluk Naga Api tersebut.
"Kalau sekarang latihannya dengan teman-teman di pratama dan mix (ganda campuran). Latihan tetap di pelatnas, tapi tidak gabung dengan ganda putra," ujar Herry.
Meski demikian, lanjut Herry, Kevin tetap berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon meski keduanya berlatih secara terpisah.
Pelatih bertangan dingin tersebut tak ingin ambil pusing dengan persoalan tersebut. Herry lebih baik fokus pada atlet ganda putra lainnya.
"Kalau kecewa pasti kecewa, tapi kan mau bagaimana lagi. Kecewa tidak boleh berlarut-larut. Saya juga harus memikirkan yang lain. Masih ada Fajar Alfian/M Rian Ardianto dan masih ada yang muda-muda," kata Herry.