Antisipasi Banjir, DPU Banyumas Rehabilitas 21 Titik Drainase
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Muhammad Fakhruddin
Antisipasi Banjir, DPU Banyumas Rehabilitas 21 Titik Drainase (ilustrasi). | Foto: istimewa
REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Untuk mengantisipasi banjir di perkotaan selama musim hujan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas telah melakukan langkah-langkah rehabilitasi di 16 titik saluran drainase.
Kasi Drainase Bidang Drainase dan Bina Jasa Konstruksi DPU Banyumas Hery Jatmiko menjelaskan kewenangan DPU yakni sepanjang 150, 23 Km yang merupakan wilayah drainase sepanjang jalan kabupaten di wilayah perkotaan Purwokerto.
"Terkait wilayah kerja drainase kewenangan DPU sedang dalam kajian utk dikembangkan melalui pengembangan data base drainase,"kata Hery Jatmiko kepada Republika, Selasa (27/9/2022).
Tahun ini pihaknya menargetkan untuk mengerjakan perbaikan 21 saluran drainase.
"Dari 21 titik tersebut yang sedang dan sudah kami tangani ada di 16 titik," imbuh Hery.
Ada 10 titik yang telah dibuat saluran drainase baru yakni di Jalan Kabupaten Kembaran- Kramat, Jalan Kabupaten Sambeng Wetan, Jalan Jendral sudirman Kelurahan Rejasari dan Jalan Pahlawan Kelurahan Pasirmuncang, Jalan A. Zein Kelurahan Pasir Kidul, Jalan Kyai Moh. Syafei Kelurahan Purwokerto Lor, Jalan Sitapen Kelurahan Purwanegara, Jalan Suparto Desa Purwosari, Jalan Raga Semangsang Kelurahan Sokanegara, dan Ruas Jalan Kabupaten Karanggintung - Datar Desa Karanggintung Kecamatan Sumbang.
Pembuatan talud penahan drainase dilakukan di Desa Kedungwuluh Lor, kecamatan Patikraja, Pembuatan grill besi penutup saluran di Ruas Jalan Sokaraja - Karangduren, dan Jalan Kol. Sugiri Kelurahan Kranji.
Sedangkan pembersihan sedimentasi dilakukan di saluran Drainase Jalan Wahid Hasim Kelurahan Karangklesem. Selain itu juga dilakukan penyusunan Data Base Drainase Perkotaan Kecamatan Purwokerto Timur dan Purwokerto Selatan.
Kepala Bidang Drainase dan Bina Jasa Konstruksi DPU Banyumas, Ari Sukraningrum menambahkan, langkah-langkah tersebut perlu rutin dilakukan karena genangan banjir masih sering terjadi di areal perkotaan. Utamanya faktor masyarakat yang masih banyak buang sampah atau sampah yang hanyut hingga saluran.
"Kami pernah bekerjasama dengan Dinperkim membersihkan gorong-gorong. Yang ditemukan ada ban, bantal, sampai yang paling besar ada kasur," ungkap Ari.
Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) untuk mengatasi hal tersebut.
Terpisah, Kepala BPBD Banyumas Budi Nugroho mengatakan bahwa secara anggaran pihaknya akan bergerak ketika telah terjadi bencana. Akan tetapi, langkah-langkah antisipasi juga kerap dilakukan bekerjasama dengan pihak terkait.
"Jadi ya kita kerja bakti dan sosialisasi kesiapsiagaan bencana, mitigasi dan edukasi ke masyarakat waspada curah hujan tinggi dan pergerakan tanah," kata Budi.
Selain itu, BPBD juga membantu pihak-pihak terkait dalam penangggulangan bencana banjir seperti pembersihan drainase dan normalisasi sungai.