Selasa 27 Sep 2022 17:38 WIB

Kebakaran di Kawasan Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Gas Bocor

Kebakaran tadi pagi di Pegangsaan Menteng berdampak ke 75 kepala keluarga.

Rep: Ali Mansur/ Red: Indira Rezkisari
Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk di Jalan Cikini Kramat, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022), diperkirakan gas bocor. Kebakaran itu mengakibatkan sekitar 30 rumah semi permanen ludes terbakar dan puluhan lainnya ikut terdampak.

“Itu yang (gas) 3 kilo apa namanya, bocor itu saja. Karena Damkar tidak masuk, itu juga kendalanya,” ujar Kapolsek Menteng, Kompol Netty Rosdiana Siagian, saat dikonfirmasi, hari ini.

Baca Juga

Menurut Netty, hingga saat ini pihak terkait tengah menyelidiki penyebab kebakaran hebat tersebut. Namun dugaan sementara akibat gas bocor dari lapak tukang bubur. Informasi soal peristiwa kebakaran ini bermula dari laporan warga ke pihak pemadam kebakaran sekitar pukul 04.35 WIB. Kemudian api dilokalisasi sekitar pukul 05.40 WIB dan proses pendinginan dilakukan mulai pukul 06.00 WIB

“Kalau kita lihat kiosnya prihatin cuma 1,5 meter kali 1,5 meter, kemudian ada 6 orang di dalam. Tidur gantian, tiga di dalam tiga di luar,”  kata Netty.

Hal senada juga disampaikan oleh Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal. Ia menduga kebakaran diduga disebabkan atau berasal dari kompor milik pedagang bubur yang tinggal di lokasi tersebut. Untuk memadamkan api, pihaknya mengerahkan sebanyak 17 unit mobil pemadam kebakaran dan 85 personel.

Lanjut Asril, kebakaran besar itu kebakaran itu juga berdampak pada 75 kepala keluarga (KK) dan kerugian materi ditaksir mencapai Rp 2,5 miliar. Lalu kebakaran itu juga berdampak pada 75 kepala keluarga (KK) dan kerugian materi ditaksir mencapai Rp 2,5 miliar. Selain itu mengakibatkan satu korban luka bakar.

“Korban satu orang, luka bakar 50 persen,” tutur Asril.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement