Selasa 27 Sep 2022 19:49 WIB

Kremlin Serukan Penyelidikan Terhadap Kebocoran Pipa Gas di Laut Baltik

Sistem pipa gas Nord Stream di tiga jalur lepas pantai rusak secara berbarengan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Nord Stream Gas
Foto: Reuters/VOA
Nord Stream Gas

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin pada Selasa (27/9/2022) mengatakan, mereka tidak mengesampingkan sabotase sebagai alasan di balik kerusakan jaringan pipa Nord Stream buatan Rusia yang menimbulkan kebocoran di Laut Baltik. Kremlin menyerukan agar kebocoran pipa gas ini segera diselidiki.

Nord Stream AG, operator jaringan pipa gas, mengatakan, sistem pipa gas Nord Stream di tiga jalur lepas pantai mengalami kerusakan secara berbarengan. Kerusakan ini belum pernah terjadi sebelumnya. 

Baca Juga

Jaringan pipa gas Nord Stream dirancang untuk membawa gas dari Semenanjung Yamal di Siberia Barat langsung ke Jerman. Jaringan pipa gas ini menjadi fokus perang energi antara Rusia dan klien tradisional Eropa terkait konflik di Ukraina.

Ketika ditanya apakah ada sabotase di balik kerusakan pipa gas, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan, Rusia tidak mengesampingkan semua alasan.

"Tidak ada opsi yang dapat dikesampingkan sekarang," ujar Peskov.

Peskov mengatakan, Kremlin sangat prihatin dengan kebocoran pipa gas tersebut. Menurut Peskov, kebocoran pipa ini perlu segera diselidiki karena dapat menjadi masalah yang mempengaruhi keamanan energi seluruh benua.

“Ini adalah berita yang sangat memprihatinkan. Memang, kita berbicara tentang beberapa kerusakan yang tidak diketahui pada jalur pipa di zona ekonomi Denmark. Ini adalah masalah yang terkait dengan keamanan energi seluruh benua," ujar Peskov.

Pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 memiliki kapasitas tahunan gabungan sebesar 110 miliar meter kubik, atau lebih dari setengah volume ekspor gas normal Rusia. Otoritas Maritim Swedia mengeluarkan peringatan tentang dua kebocoran di pipa Nord Stream 1, tak lama setelah kebocoran pada pipa Nord Stream 2 ditemukan. Hal ini telah mendorong Denmark untuk membatasi pengiriman dalam radius lima mil laut.

Nord Stream AG tidak dapat memperkirakan kapan kemampuan kerja sistem jaringan gas akan dipulihkan.

Setiap jalur pipa terdiri dari sekitar 100.000 pipa baja berlapis beton seberat 24 ton yang diletakkan di dasar laut Laut Baltik.  Pipa memiliki diameter internal konstan 1,153 meter. Bagian dari pipa terletak pada kedalaman sekitar 80-110 meter.

Pipa gas Nord Stream 1 memiliki panjang 1.224 kilometer terdiri dari dua pipa paralel, dengan kapasitas tahunan  masing-masing 27,5 miliar meter kubik (bcm). Pipa ini disambungman dari Vyborg, Rusia ke titik keluar di Lubmin, Jerman. Pipa ini mulai memasok gas ke Jerman pada 2011.

Sementara pipa Nord Stream 2, yang berjalan hampir paralel dengan Nord Stream 1, dibangun pada September 2021. Tetapi pipa ini tidak pernah diluncurkan karena Jerman menolak untuk mengesahkan proyek tersebut.  Proyek itu dihentikan secara total beberapa hari sebelum Moskow mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement