Selasa 27 Sep 2022 19:50 WIB

Jembatan Ketapang Aquaculture Bisa Jadi Monumen Kebangkitan Ekonomi di Utara Tangerang

Wilayah Ketapang dikenal sebagai salah satu desa tertinggal di Kabupaten Tangerang.

Rep: eva rianti/ Red: Hiru Muhammad
Jembatan Ketapang Aquaculture yang saat ini tengah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dinilai bisa menjadi monumen kebangkitan ekonomi di bagian utara Kabupaten Tangerang, Banten.
Foto: istimewa
Jembatan Ketapang Aquaculture yang saat ini tengah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dinilai bisa menjadi monumen kebangkitan ekonomi di bagian utara Kabupaten Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID,KABUPATEN TANGERANG -- Jembatan Ketapang Aquaculture yang saat ini tengah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dinilai bisa menjadi monumen kebangkitan ekonomi di bagian utara Kabupaten Tangerang, Banten. Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, Deden Umar Dani. 

"Kita tidak ingin jembatan ini hanya kegiatan seremonial. Harus jadi bangunan yang ke depan menjadi monumen kebangkitan ekonomi wilayah utara, khususnya Ketapang, dimulai dari kehadiran jembatan itu," kata Deden kepada Republika, Selasa (27/9/2022). 

Baca Juga

Menurut penuturannya, wilayah Ketapang dikenal sebagai salah satu desa tertinggal di Kabupaten Tangerang. Dengan dibangunnya Jembatan Ketapang Aquaculture tersebut, anggapan itu kini bisa berubah karena ada terjadi pergerakan ekonomi bagi warga sekitar jembatan. Bahkan saat ini, pembangunan yang masih 60 persen prosesnya sudah terlihat adanya dampak ekonomi bagi warga. 

"Tentunya ini akan memberi dampak yang luar biasa secara ekonomi bagi masyarakat di sana. Ketapang ini kan dari dulu disebut bagian dari desa tertinggal di Kabupaten Tangerang, saya berharap bahwa kehadiran jembatan ini juga bisa mengangkat Desa Ketapang menjadi desa yang maju dan sejahtera," ungkapnya. 

Pemerintah Kabupaten Tangerang diketahui mengebut pembangunan akses jalan dan jembatan di kawasan Ketapang Aquaculture, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Selain untuk menyongsong event internasional Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG) pada akhir Oktober 2022 mendatang, jembatan Ketapang Aquaculture juga menjadi fasilitas publik yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. 

Akses jalan dan jembatan yang dibenahi akan dilalui para tamu dari 12 negara dan 53 kota pesisir se-Asia Timur dalam event PEMSEA pada 25-28 Oktober 2022. Salah satu agenda penting dalam event tersebut yakni kunjungan ke kawasan hutan mangrove Ketapang Aquaculture. 

Kepala Bidang Bina Marga, Endang Sukendar mengatakan, pihaknya telah melaksanakan beberapa pembangunan guna mempermudah akses masuk ke kawasan hutan mangrove Ketapang Aquaculture. Dipastikan, akses jalan dan jembatan tersebut akan segera rampung. "Untuk proses pembangunan jalan dan jembatan di kawasan tersebut sudah 60 persen. Tentunya ini akan terus kita kejar ya," kata Endang. 

Sejalan dengan menyongsong event internasional, Endang menjelaskan, pembangunan akses jalan dan jembatan tersebut akan bermanfaat untuk membangkitkan perekonomian bagi warga sekitar kawasan tersebut. "Mayoritas warga di Desa Ketapang adalah nelayan, tentunya dengan adanya pembangunan ini (jalan dan jembatan) dapat memberikan manfaat untuk membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar wisata mangrove," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement