REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pemprov Jabar membuat banyak program pengendalian inflasi pasca kenaikan BBM. Salah satu program yang digulirkan adalah program padat karya.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Taufik Garsadi, pihaknya sudah mengusulkan agar ada program padat karya bagi masyarakat yang berada di lingkungan industri. "Yang diusulkan oleh kita adalah padat karya bagi masyarakaglt bukan pekerja, masyarakat yang tedampak akibat pabrik atau buruh-buruhnya menurun daya belinya," ujar Taufik, Selasa (27/9/2022).
Taufik mengatakan, program ini akan difokuskan untuk masyarakat yang paling terdampak di daerah industri seperti Karawang, Bekasi, Bogor dan Purwakarta. "Memang masih banyak sih. Cuma karena dengan alokasi anggaran tersedia 2 persen maka kita hanya mengusulkan program padat karya 935 orang untuk 4 daerah itu," katanya.
Taufik menjelaskan, anggaran yang disiapkan untuk program padat karya ini sebesar Rp1,7 miliar. Nantinya per orang akan mendapatkan Rp50 ribu per hari untuk bekerja selama 4 jam. "Itu hanya diberikan sekali dalam sebulan," katanya.
Taufik memastikan kembali jika program ini akan diberikan pada masyarakat yang terdampak penurunan daya beli buruh. "Ini bukan untuk korban PHK. Kalau buruh sudah ada (bantuannya) ini masyarakat misalnya yang jualan di sekitar lingkungan buruh," katanya.