REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gelandang serang Jerman Thomas Muller mengakui, performa impresif Real Madrid di pentas Liga Champions musim lalu dapat menjadi contoh buat Die Mannschaft saat tampil di putaran final Piala Dunia 2022. Hanya mampu memetik satu kemenangan di enam laga terakhir, performa Jerman tengah mendapatkan sorotan tajam.
Terakhir, tim besutan Hansi Flick itu membuang keunggulan dua gol saat melawat ke markas Inggris di laga pamungkas penyisihan Grup A3 UEFA Nations League di Stadion Wembley, Selasa (27/9/2022) dini hari WIB. Bahkan, Jerman sempat berbalik tertinggal via gol penalti Harry Kane. Beruntung, Kai Havertz bisa mencetak gol penyeimbang. Jerman pun terhindar dari kekalahan dan menutup laga dengan skor imbang 3-3.
Hasil imbang ini membuat Die Mannschaft gagal kembali ke jalur kemenangan setelah dibekap Hungaria secara mengejutkan sengan skor 0-1, akhir pekan lalu. Jerman pun menatap putaran final Piala Dunia 2022 dengan torehan satu kemenangan dari enam laga terakhir di semua ajang, dengan empat hasil imbang dan satu kekalahan.
Catatan ini tentu bukanlah kondisi ideal buat Die Mannchaft. Muller menyebut, Jerman bisa meniru kekuatan mentalitas yang ditunjukan Real Madrid pada musim lalu. Carlo Ancelotti, ujar Muller, menjadi sosok kunci dalam kemampuan impresif Los Blancos tersebut.
Gelandang Bayern Muenchen itu pun mengaku sudah belajar dari Ancelotti saat masih menukangi Die Bayern pada 2016 hingga 2017. ''Mungkin, Real Madrid dapat menjadi contoh buat kami. Saya telah bekerja sama dengan sejumlah pelatih, termasuk Carlo Ancelotti, yang meraih begitu banyak trofi. Setelah semua hal berjalan tidak sesuai rencana, ini soal bagaimana kami bisa bangkit dan menjaga kepercayaan diri. Kami bisa tampil apik apabila mengikuti hal tersebut,'' ujar Muller seperti dikutip Mirror, Selasa.
Pada musim lalu, Los Blancos memang mampu tampil begitu impresif, terutama di Liga Champions. Sempat menelan kekalahan dari Sheriff Tiraspol di fase penyisihan grup, Madrid mampu bangkit dan lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup D. Dalam langkah menuju ke babak final, Karim Benzema dan kawan-kawan pun terus berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.
Kalah di leg pertama saat menghadapi PSG di babak 16 besar dan Manchester City di babak semifinal, Real Madrid berhasil membalas kekalahan tersebut di leg kedua. Pun saat nyaris tersingkir di babak perempat final kala berhadapan dengan Chelsea. Los Blancos akhirnya menjadi tim terbaik setelah membekuk Liverpool 1-0 dalam laga final di Paris, akhir Mei lalu.