Coach Alfa, Sosok di Balik Emas Basket Pertama Gunungkidul
Red: Fernan Rahadi
Alfa Hari Kusumanegara (keempat kanan) bersama para pemain tim basket Gunungkidul pada ajang Porda XVI DIY. | Foto: dokpri
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, tim basket Gunungkidul mampu meraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVI DIY. Itu merupakan pencapaian luar biasa daerah tersebut pada cabang yang biasanya kerap didominasi tim dari Sleman maupun Kota Yogyakarta tersebut.
Salah satu sosok yang menjadi kunci keberhasilan tersebut adalah Alfa Hari Kusumanegara. Eks pelatih tim Universitas Gadjah Mada (UGM) itu pertama kali membesut Diva Pramudya dan kawan-kawan pada 2021 lalu.
"Saya memegang empat tim yakni 5x5 putra-putri dan 3x3 putra-putri. Alhamdulillah tim 3x3 putra berhasil membawa pulang emas, sementara tim 3x3 putri meraih perunggu," ujar Alfa dalam perbincangan secara daring melalui aplikasi Zoom dengan Republika, Selasa (27/9/2022) malam.
Menurut Alfa, salah satu kunci kemenangan timnya adalah faktor stamina dan endurance. Terbukti, selama babak penyisihan hingga semifinal timnya selalu mencetak 21 poin lebih terhadap lawan-lawannya. Hanya saat melawan tim Sleman di babak final saja timnya cuma mencetak 17 poin.
Selain itu, faktor kunci lainnya adalah ketepatan strategi yang dijalankannya. "Kami sempat kalah melawan Sleman di babak penyisihan, yang ternyata menjadi peak tim mereka. Sedangkan pada babak final melawan mereka justru menjadi puncak permainan kami," tutur alumnus SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta ini.
Strategi tersebut, ujar Alfa, memang telah ia terapkan selama sembilan bulan melatih tim basket Gunungkidul. Ia bercerita timnya sempat uji coba melawan sejumlah tim kuat, salah satunya tim basket Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Selepas membawa Gunungkidul berjaya di Porda XVI DIY, kini Alfa telah beralih ke target selanjutnya. Ia kini tengah mempersiapkan tim Papua menghadapi ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XVII Sumatera Barat yang akan berlangsung November 2022 mendatang.
Melatih tim Papua bukan hal baru bagi Alfa. Pelatih berusia 38 tahun ini pernah memiliki pengalaman melatih tim yang terdiri dari para mahasiswa Papua. Tahun lalu, ia sempat membesut klub basket Yogyakarta, Koreri, yang terdiri dari anak-anak Papua yang tinggal di Yogyakarta, pada ajang Kejurkot Kota Jogja 2021.
Menghadapi Pomnas, Alfa menekankan akan menggembleng para pemainnya untuk berlatih teknik-teknik dasar kembali. Hal ini mengingat calon lawan-lawan timnya nanti bakal memiliki dasar-dasar permainan yang lebih baik ketimbang tim-tim di Porda.
"Saya pribadi menargetkan medali perunggu," ujar Alfa yang tengah melakukan studi banding di Michigan University, Amerika Serikat, selama sebulan ini.