Selasa 27 Sep 2022 22:09 WIB

Mahasiswa Kampus Islam di Sukabumi Didorong Bersiap Sambut Indonesia Emas

Kampus sebagai tempat mengeluarkan dan mengintegrasikan seluruh kecerdasan

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Rektor Institut Madani Nusantara (IMN) Prof Endin Nasrudin saat penutupan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di kampus IMN Kota Sukabumi, Ahad (25/9/2022) l
Foto: istimewa
Rektor Institut Madani Nusantara (IMN) Prof Endin Nasrudin saat penutupan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di kampus IMN Kota Sukabumi, Ahad (25/9/2022) l

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kalangan mahasiswa di kampus Islam di Kota Sukabumi didorong bersiap dalam menghadapi Indonesia emas pada 2045 mendatang. Caranya dengan mengoptimalkan potensi dan adaptif dengan perkembangan teknologi.

Semangat tersebut mengemuka dalam Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Institut Madani Nusantara (IMN) Kota Sukabumi tahun Akademik 2022-2023, Ahad (25/9/2022) lalu. '' Pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan merupakan tahap paling awal yang harus ditempuh mahasiswa untuk mengenal sistem dan seluruh aturan main yang ada di IMN beserta segala aspeknya,'' kata Rektor IMN Prof Endin Nasrudin, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga

Sebab, tahap awal kuliah menjadi medium pengenalan medan akademik yang akan segera diarungi oleh mahasiswa baru. Oleh karena itu bersyukurlah kepada Allah dengan belajar dengan sungguh-sungguh.

Di mana kata Endin, kampus sebagai tempat mengeluarkan dan mengintegrasikan seluruh kecerdasan yang saudara miliki, baik kecerdasan yang bersifat Intelektual (IQ), kecerdasan Emosional (EQ) maupun kecerdasan spiritual (SQ). Khususnya dalam memyambut Indonesia emas pada 2045 nanti.

Karena hanya dengan cara itu lanjut Endin, akan menjadi orang yang mampu menatap dan menentukan masa depan. Program PBAK juga diharapkan menjadi medium untuk memperkenalkan berbagai infrastruktur kampus, baik yang menyangkut administrasi akademis dan kemahasiswaan maupun hal-hal lain yang terkait dengan itu.

Program ini ungkap Endin, juga dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan lembaga-lembaga fungsional yang ada di lingkungan kampus. Sehingga pada gilirannya diharapkan akan menjadi mahasiswa yang baik yang mampu memahami dan menempatkan posisinya sebagai mahasiswa IMN serta senantiasa menjaga nama baik almamater.

'' Setelah menyandang predikat mahasiswa, suatu predikat yang kalau dikaji secara substansif memiliki makna yang sangat dalam menentukan sejarah perjalanan bangsa Indonesia,'' ungkap Endin. Disamping itu mahasiswa juga dikenal dengan semangat idealisnya dalam memperjuangkan kebenaran

Harapannya ungkap Endin, agar potensi dan idealisme yang dimiliki bisa menjadi kekuatan yang sinergis dan korelatif dengan realitas ke-hidupan. Maka mahasiswa harus senantiasa melakukan revitalisasi terhadap peranannya baik didunia kemahasiswaan maupun ditengah-tengah kehidupan.

Apalagi kata Endin, bila dihubungkan dengan situasi yang sedang dihadapi oleh bangsa yang sedang mengalami krisis multi dimensional. '' Saya sangat tidak berharap mahasiswa-mahasiswa Institut Madani Nusantara terjebak pada mental pragmatis dan hedonistis yang tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam,'' cetus dia.

Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi yang hadir dalam momen penutupan PBAK IMN mengatakan, saat ini Indonesia masuk 16 besar dunia dan 10 tahun mendatang masuk 10 besar dan 2045 masuk 4 besar dunia. Oleh karenanya dalam rangka menjemput Indonesia emas pada 2045 mendatang harus dibarengi dengan penyiapan SDM berkualitas.

Salah satunya pengetahuan didapat darimana saja termasuk di IMN dan keterampilan harus dimaksimalkan. '' Mahasiswa harus punya semangat dan yakinkan keberadaan kita di kampus jadi kunci keberhasilan dalam perjalanan ke depan,'' kata Fahmi. Terakhir wali kota mengucapkan selamat menjalani PBAK dan jadilah mahasiswa yang hebat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement