REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mengungkapkan Flyover Kiaracondong-Batununggal di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta sudah sangat diperlukan untuk mengurai kemacetan. Apalagi kemacetan di persimpangan Jalan Kiaracondong dan Buahbatu sudah terlalu jenuh.
"Rencana pembangunan flyover di Samsat (Kiaracondong) sampai Batununggal selama ini masih diupayakan untuk segera dieksekusi," ujar Kepala Dishub Kota Bandung Dadang Darmawan di Balai Kota Bandung, Selasa (27/9/2022).
Ia menuturkan kebutuhan flyover tersebut sudah sangat mendesak. Apalagi mengingat persimpangan Jalan Ibrahim Adjie-Samsat sudah sangat jenuh oleh kemacetan kendaraan. "Dari sisi lalu lintas kebutuhan sudah mendesak, disana persimpangan sudah jenuh," katanya.
Dadang mengatakan upaya rekayasa lalu lintas di jalan tersebut tidak akan membuat kemacetan terurai. Sebab kendaraan yang melintas di jalan persimpangan itu banyak. "Mau dilakukan dengan rekayasa apapun karena jumlah kendaraan banyak agak sulit juga mengurai kemacetan di sana," katanya.
Namun begitu, ia mengungkapkan rencana pembangunan flover bukan kewenangan Dishub namun Kementerian PUPR meski sering ikut dilibatkan. "Flyover bukan di perhubungan tapi PUPR kita hanya bagaimana pengaturan lalu lintas ketika infrastruktur suka jadi tapi kami suka dilibatkan," katanya.
Ia menambahkan pasca uji coba Flyover Kopo, arus lalu lintas di kawasan Kopo dan Leuwipanjang relatif lancar. Namun sebagian masyarakat meminta agar lampu traffic light tidak difungsikan dan kembali ke sistem u-turn. "Jadi untuk evaluasi uji coba pembukaan Flyover Kopo secara umum di kawasan Kopo dan Leuwipanjang sudah relatif tidak terlalu macet di jam sibuk pagi dan sore," katanya.