Rabu 28 Sep 2022 08:33 WIB

Prudential, KNEKS dan IPB Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah

Prudential Syariah gandeng KNEKS untuk tingkatkan kontribusi Sharia Knowledge Center

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Prudential Sharia Life Assurance meluncurkan platform literasi dan inovasi, Sharia Knowledge Centre (SKC) yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan syariah nasional, pada Selasa (26/9) di Jakarta.
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
PT Prudential Sharia Life Assurance meluncurkan platform literasi dan inovasi, Sharia Knowledge Centre (SKC) yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan syariah nasional, pada Selasa (26/9) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prudential Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan IPB University menandatangani kerja sama literasi melalui Sharia Knowledge Center. Langkah ini guna mendukung SKC berkontribusi konkret dalam perekonomian syariah.

Presiden Direktur Prudential Syariah, Omar Sjawaldy Anwar menyampaikan, kolaborasi dengan dua mitra pertama yaitu KNEKS dan IPB University disahkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Sejumlah program telah disiapkan melalui SKC.

"Di antaranya materi pembelajaran ekonomi syariah, riset ekonomi syariah, forum dan acara ekonomi syariah, hingga berbagai kegiatan promosi dan aktivasi literasi keuangan syariah," katanya saat peresmian kerja sama di Jakarta, Selasa (26/9). 

Nantinya semua kegiatan literasi syariah akan diinisiasi SKC. Selain itu, platform ini juga akan mendukung Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) dalam mengembangkan cetak biru asuransi jiwa syariah. 

Sementara, kerja sama dengan IPB University akan menyelenggarakan Islamic Winter Course. Kedepan juga kolaborasi meliputi konsinyering inovasi produk asuransi jiwa syariah dengan DSN-MUI.

Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (ME KNEKS), Sutan Emir Hidayat menyampaikan perkembangan ekonomi syariah Indonesia sudah cukup membanggakan. Indonesia kini diakui sebagai salah satu pemain kunci dari perkembangan ekonomi syariah global.

"Tentu dengan upaya kita bersama, potensi-potensi besar bisa kita raih lebih banyak," katanya.

Ia menyebut per semester I 2022, pangsa pasar ekonomi syariah akhirnya sudah mencapai dua digit yakni sekitar 10 persen. Literasi keuangan syariah pun diyakini akan naik pada tahun ini.

Perekonomian syariah memiliki resiliensi yang baik dan berkontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Maka dari itu, kolaborasi perlu terus ditingkatkan agar mencapai target Indonesia jadi pusat ekonomi syariah global.

Wakil Rektor bidang Internasionalisasi, Kerjasama dan Hubungan Alumni IPB University, Prof Dodik Ridho Nurrochmat menambahkan Indonesia termasuk negara top tier penghasil riset ekonomi syariah. Sehingga, perlu sarana yang lebih masif untuk membumikan pengetahuan terkait ekonomi syariah ini.

"Sudah diakui kalau kita sudah mendunia, sekarang tinggal membumikan ini saja, salah satunya dengan penyampaian yang lebih sesuai generasi saat ini," kata dia.

IPB University sebagai lembaga pendidikan juga memikul tanggung jawab besar untuk ikut mengkampanyekan literasi perekonomian syariah. Apalagi sumber daya manusia (SDM) yang memiliki latar belakang secara formal masih minim sekali, kira-kira hanya sekitar 10 persen. 

Dodik mengatakan, IPB University berkomitmen untuk terus menciptakan SDM unggul yang dapat memperkaya literatur perekonomian syariah. Selain melalui metode pembelajaran formal, literasi syariah perlu digalakkan di berbagai channel yang mudah diakses agar menumbuhkan minat serta akses penetrasinya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement