Rabu 28 Sep 2022 09:07 WIB

Surabaya Waspadai Penyakit Legionellosis

Pada dasarnya semua kelompok umur bisa terserang penyakit Legionellosis.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Batuk berdahak merupakan salah satu gejala awal penyakit Legionellosis.
Foto: Pixabay
Batuk berdahak merupakan salah satu gejala awal penyakit Legionellosis.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kesehatan Kota Surabaya meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Legionellosis, yakni infeksi pernafasan akut yang disebabkan bakteri Legionella. Dinas Kesehatan Kota Surabaya pun telah mengeluarkan Surat Edaran bernomor 443.33/31474/436.7.2/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Legionellosis di Kota Surabaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengaku, hingga saat ini memang belum terkonfirmasi ditemukannya kasus penyakit Legionellosis di Kota Pahlawan. Akan tetapi, fasilitas kesehatan dimintanya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit tersebut.

Baca Juga

"Sebab, perlu dilakukan deteksi dini melalui surveilans (pengamatan terus menerus) aktif terhadap penyakit yang menyerupai atau bisa mengarah ke Legionellosis," ujarnya, Rabu (28/9/2022).

Nanik menjelaskan, salah satu cara mengidentifikasi penyakit Legionellosis adalah dengan mengetahui gejala awal yang timbul. Di antaranya, batuk berdahak, demam, myalgia (nyeri otot), diare, dyspnea (sesak nafas), kehilangan nafsu makan, lemah lesu, dan sakit kepala.

“Cara penularan bakteri Legionellosis adalah melalui aerosol di udara, meminum air yang mengandung bakteri Legionella, aspirasi air yang terkontaminasi, inokulasi langsung melalui peralatan pernapasan, pengompresan luka dengan air yang terkontaminasi, dan sarana faskes yang tidak dikelola dengan baik sehingga menyebabkan infeksi nosokomial,” ujarnya.

Nanik mengingatkan, pada dasarnya semua kelompok umur bisa terserang penyakit Legionellosis. Akan tetapi ada beberapa faktor risiko yang mudah terserang, yaitu 75-80 persen berusia di atas 50 tahun atau usia lanjut (lansia) adalah kelompok yang lebih rentan terkena penyakit tersebut. Kemudian, perokok, pecandu alkohol, dan pengobatan Imunosupresi.

“Serta mempunyai penyakit penyerta. Misalnya kencing manis, penyakit jantung, penyakit paru kronis, penyakit ginjal kronis, dan lainnya,” ujarnya. Nanik menambahkan, tempat bakteri Legionella untuk berkembang biak adalah tempat yang menampung air dengan kondisi hangat dan lembab.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement