Rabu 28 Sep 2022 09:20 WIB

Menteri Perdagangan Inggris Berusaha Tarik Investor AS

Perjanjian dengan AS jadi kesempatan bagi Inggris untuk tinggalkan Uni Eropa.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang berjalan dalam antrian melewati Tower Bridge untuk memberi penghormatan kepada mendiang Ratu Elizabeth II selama Lying-in State, di Westminster Hall, di London, Inggris, Jumat, 16 September 2022. Menteri Perdagangan Inggris yang baru Kemi Badenoch akan berkunjung ke Amerika Serikat (AS) dalam lawatan pertamanya sebagai menteri.
Foto: AP Photo/Petr David Josek
Orang-orang berjalan dalam antrian melewati Tower Bridge untuk memberi penghormatan kepada mendiang Ratu Elizabeth II selama Lying-in State, di Westminster Hall, di London, Inggris, Jumat, 16 September 2022. Menteri Perdagangan Inggris yang baru Kemi Badenoch akan berkunjung ke Amerika Serikat (AS) dalam lawatan pertamanya sebagai menteri.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Perdagangan Inggris yang baru Kemi Badenoch akan berkunjung ke Amerika Serikat (AS) dalam lawatan pertamanya sebagai menteri. Ia akan menekankan pentingnya AS sebagai mitra dagang meski perundingan soal kesepakatan perdagangan bebas antara dua negara masih mandek.

Perdana Menteri Liz Truss yang berkuasa pada bulan ini pernah mengatakan Inggris tidak memprioritaskan kesepakatan perdagangan bebas dengan AS "dalam waktu dekat hingga menengah."

Baca Juga

Truss yang juga pernah menjabat sebagai menteri perdagangan sebelumnya menekankan perjanjian semacam itu dengan AS merupakan kesempatan penting bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.

Badenoch akan menekankan pentingnya investasi AS di Inggris meski tidak ada perjanjian perdagangan bebas.

"AS adalah mitra perdagangan, pertahanan dan keamanan paling penting kami," kata Badenoch di Atlantic Future Forum yang digelar di atas kapal induk HMS Queen Elizabeth yang berlabuh di  New York Harbour, Selasa (27/9/2022).

"Inggris merupakan negara dengan pajak rendah, talenta tinggi dan inovatif dan saya akan tunjukan pada perusahaan terbesar Amerika kami siap menjadi mitra pilihan investasi mereka," tambahnya.

Kini warga AS dapat berinvestasi di Inggris dengan biaya rendah sebab sejauh ini nilai poundsterling turun 7 persen dari dolar pada bulan ini. Investor telah menolak keras rencana pemotongan pajak Truss, Federal Reserve AS juga lebih agresif dalam menaikan suku bunga dibanding bank sentral Inggris.

Kementerian Perdagangan mengatakan Inggris akan terus berbicara pada negara-negara bagian AS mengenai memorandums of understanding (MoU) di bidang perdagangan. London ingin mencapai kesepakatan dengan Oklahoma dan South Carolina dalam beberapa bulan ke depan.

Oposisi pemerintah Inggris mengkritik MoU itu karena tidak banyak memberikan dampak ekonomi. Dalam kunjungannya ke AS Badenoch juga akan bertemu dengan Perwakilan Perdagangan AS Katherine Tai dan investor-investor AS di New York.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement