DPRD DIY Minta Kerusakan Jembatan Glagah Segera Diperbaiki
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Petugas PT KAI memeriksa jembatan rel Kereta Api (KA) yang ambruk di Dukuh Timbang, Desa Tonjong, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (12/1/2021). Jembatan sepanjang 50 meter dengan tinggi 22 meter yang menghubungkan Jakarta-Yogyakarta-Surabaya via jalur Selatan tersebut ambruk akibat diterjang banjir Sungai Glagah. | Foto: Antara/Oky Lukmansyah
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DPRD DIY meminta agar Pemda DIY memperbaiki kerusakan di Jembatan Glagah yang berada di ruas Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Kabupaten Kulonprogo, DIY. Hal itu disebabkan ditemukan beberapa kerusakan setelah dilakukannya peninjauan langsung di jembatan tersebut.
Ketua Komisi C DPRD DIY, Gimmy Rusdin Sinaga mengatakan, jembatan itu merupakan sambungan JJLS yang menjadi jalur utama menghubungkan barat dan timur. Jembatan tersebut, kata dia, juga termasuk proyek strategis nasional.
Untuk itu, ia meminta pemda dalam hal ini Dinas PUP-ESDM DIY untuk segera melakukan perbaikan. Hal ini juga mengingat usia jembatan tersebut sudah mencapai puluhan tahun sejak dibangun pada 1988 lalu.
"Penanganan harus segera dilakukan," kata Gimmy belum lama ini.
Dijelaskan, saat ini kondisi jembatan, tepatnya di bagian aspak jembatan sisi barat sudah mengalami amblas sekitar 5-10 centimeter. Selain itu, katanya, pada bagian bawah jembatan juga terdapat lubang dan retakan panjang yang menyebabkan terlihatnya kerangka jembatan.
Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY, Lilik Syaiful Ahmad juga mengatakan, agar kerusakan tersebut segera ditangani. Saat dilakukannya perbaikan, Lilik menyarankan perlu adanya rekayasa lalu lintas di beberapa titik yang harus dialihkan.
"Jarak antara traffic light dan jembatan juga terlalu dekat, sehingga hal ini perlu disikapi. Meskipun statusnya masih JJLS, tapi Jembatan Glagah saat ini fungsinya sudah menjadi jalan nasional," kata Lilik.
Sementara itu, Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY, Wira Sasongko Putro mengatakan, pihaknya perlu melakukan identifikasi sebelum menentukan langkah perbaikan yang akan dilakukan. Setidaknya, kata Wira, pihaknya perlu mengukur kerusakan dengan lebih detail.
"Dari situ nanti baru kami bisa menyampaikan rencana penanganannya seperti apa, baik jangka pendek maupun jangka panjang," kata Wira.