Rabu 28 Sep 2022 11:35 WIB

Api Sempat Menyebar, Mop Up dan Penyisiran Dilakukan di Gunung Ciremai

Diperkirakan total luas lahan yang terbakar ada sekitar 48,53 hektare.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Petugas berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Cibuntu, Kecamatan Pesawahan, Kuningan, Jawa Barat, Senin (26/9/2022). Puluhan personel gabungan dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Masyarakat Peduli Api (MPA) dan personel TNI/Polri diterjunkan ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api yang telah menghanguskan puluhan hektar kawasan hutan di lereng Gunung Ciremai.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Petugas berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Cibuntu, Kecamatan Pesawahan, Kuningan, Jawa Barat, Senin (26/9/2022). Puluhan personel gabungan dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Masyarakat Peduli Api (MPA) dan personel TNI/Polri diterjunkan ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api yang telah menghanguskan puluhan hektar kawasan hutan di lereng Gunung Ciremai.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kebakaran yang melanda lahan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) sempat menyebar. Meski telah dinyatakan padam, petugas tetap melakukan mop up dan penyisiran untuk memastikan api benar-benar padam.

Kebakaran hutan TNGC pertama kali terlihat dari adanya kepulan asap yang cukup tebal di Blok Jalan Maling, Ahad (25/9/2022), sekitar pukul 12.30 WIB. Selanjutnya, api meluas ke arah Blok Cileutik dan Blok Penyok Rama, yang semuanya berada di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.

Pada Senin (26/9/2022) pukul 10.50 WIB, kepulan asap cukup tebal juga terlihat di Blok Tegal Bodas. Api kemudian meluas ke arah selatan dan ke arah bawah Blok Manguntapa.

Tim Gabungan yang berjumlah sekitar 150 personel bekerja keras memadamkam kobaran api. Mereka mengerahkan berbagai peralatan, seperti jet shooter, selang/pipa air, dan peralatan lainnya.

Titik api berhasil dipadamkan pada Senin (26/9/2022) pukul 21.00 WIB. Namun, kepulan asap, baik yang berada di dalam kawasan area yang sudah terbakar maupun di perbatasan area kebakaran, masih terlihat di beberapa titik. 

Keesokan harinya, Selasa (27/9/2022), pukul 08.00 WIB, Tim BTNGC melakukan mop up dan penyisiran lahan bekas kebakaran di Blok Tegal Bodas dan Manguntapa. Penyisiran selesai dilaksanakan dan api dinyatakan padam pada pukul 14.30 WIB.

"Pada Selasa pukul 08.00 WIB, kepulan asap cukup tebal juga terlihat di Blok Pajaten. Api kemudian meluas ke arah selatan/Batu Luhur, arah timur/Batu Panjara dan mengarah mendekati jalan raya Pasawahan Padabeunghar," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, Rabu (28/9/2022).

Indra mengatakan, BPBD menurunkan tim pemetaan dan penanganan kebakaran hutan ke lokasi Blok Batu Luhur dan Batu Panjara. Tim gabungan dari berbagai instansi yang berjumlah sekitar 170 personel juga melakukan upaya pemadaman menggunakan tiga unit kendaraan pemadam kebakaran dari Kebun Raya Kuningan dan UPT Damkar, serta peralatan jet shooter, selang/pipa air, parang, cangkul dan lainnya.

Indra mengungkapkan, kebakaran di Blok Tegal Bodas dan Mangun Tapa dinyatakan padam pada Selasa pukul 14.30 WIB. Sedangkan api di Blok Batu Luhur, juga dapat dipadamkam pada hari yang sama pukul 14.00 WIB.

Sedangkan kendaraan pemadam kebakaran diterjunkan di jalan Pasawahan–Padabeunghar untuk melakukan pendinginan. Selain itu juga untuk mencegah api agar tidak melintasi jalan Pasawahan-Padabeunghar. "Api berhasil dipadamkan pada pukul 18.40 WIB," ucap Indra.

Indra menambahkan, pada hari ini, Rabu, akan dilakukan mop up dan penyisiran. Hal itu untuk memastikan api benar-benar padam.

Sementara itu, untuk luas lahan yang kebakaran, hingga kini masih dalam proses pemetaan. Sedangkan dalam kebakaran yang terjadi pada Ahad hingga Senin lalu, diperkirakan total luas lahan yang terbakar ada sekitar 48,53 hektare.

Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Mh Khadafi Mufti, menambahkan, pihaknya turut membantu upaya pemadaman setelah kebakaran hutan mulai mendekati permukiman. Untuk itu, pihaknya menerjunkan dua unit kendaraan pemadam kebakaran.

Petugas pun melakukan pembuatan sekat bakar. Yakni, dengan cara menyemprotkan air ke pusat titik api dan pembasahan di sekitar wilayah lokasi yang mendekati fasilitas jalan raya dan pemukiman penduduk.

"Air yang sudah disemprotkan sebanyak kurang lebih 20 ribu liter air," kata Khadafi. Meski api sudah dinyatakan padam, namun di lokasi masih dilakukan patroli pengawasan pergerakan api oleh tim gabungan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement