Rabu 28 Sep 2022 14:56 WIB

Tim Panjat Tebing Indonesia Optimistis Raih Medali di Olimpiade 2024

Persiapan selanjutnya menuju Olimpiade 2024 diharapkan berjalan lancar.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo (tengah) berselebrasi bersama atlet panjat tebing Indonesia Kiromal Katibin (kiri) dan atlet panjat tebing Cina Long Jinbao (kanan) saat penyerahan medali Juara Dunia Panjat Tebing 2022 di Kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (24/9/2022). Veddriq menjadi juara dunia setelah mengumpulkan poin sebanyak 4.455, yang dikumpulkannya usai menjuara Piala Dunia 2022 IFSC Seri Seoul (Korea Selatan) dan Salt Lake City (Amerika Serikat).
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo (tengah) berselebrasi bersama atlet panjat tebing Indonesia Kiromal Katibin (kiri) dan atlet panjat tebing Cina Long Jinbao (kanan) saat penyerahan medali Juara Dunia Panjat Tebing 2022 di Kawasan SCBD, Jakarta, Sabtu (24/9/2022). Veddriq menjadi juara dunia setelah mengumpulkan poin sebanyak 4.455, yang dikumpulkannya usai menjuara Piala Dunia 2022 IFSC Seri Seoul (Korea Selatan) dan Salt Lake City (Amerika Serikat).

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- Atlet Panjat Tebing Indonesia di kategori speed putra sukses mencetak prestasi pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing (IFSC Climbing World Cup) seri Jakarta yang digelar 24-26 September 2022 di SCBD Park Sudirman Jakarta. Di laga puncak, terjadi All Indonesian Final antara Aspar Jaelolo dan Kiromal Katibin.

Baca Juga

Aspar yang sejak babak penyisihan tampil meyakinkan akhirnya keluar sebagai juara dan meraih medali emas. Aspar mencatat waktu 5,39 detik menaklukkan dinding vertikal setinggi 15 meter. Sedangkan Kiromal pemegang rekor dunia 5 detik, harus puas dengan medali perak dengan waktu 5,75 detik.

Tidak itu saja di nomor speed putra juara dunia panjat tebing tahun 2022 juga dikuasai atlet Indonesia. Veddriq Leonardo dinobatkan menjadi juara dunia dengan torehan 4.455 poin, Kiromal di posisi dua dengan koleksi 4.080, dan atlet asal Cina Long Jinbao dengan 3.105 poin menempati posisi tiga.

Di nomor Lead, Indonesia juga mampu mencetak sejarah. Untuk pertama kalinya atlet Indonesia, Ravianda Ramdhan, berhasil menembus babak final dan menempati posisi kedelapan di akhir kejuaraan. Berbeda dengan nomor speed saat semua kekuatan dunia turun di seri pamungkas ini, di kategori lead ada sekitar 20 atlet elite dunia tidak ikut ambil bagian.

Melihat hasil kejuaraan dunia khususnya kategori speed putra, pelatih panjat tebing Indonesia Hendra Basir optimistis atlet Indonesia sanggup lolos kualikasi dan nantinya meraih medali di Olimpiade 2024 Paris.

"Hasil speed putra sudah sesuai target, kami bisa meraih medali emas dan perak melalui Aspar dan Kiromal. Target juara dunia 2022 juga diraih Veddriq serta peringkat dua ditempati Kiromal. Sayang tidak bisa penuhi target pecah rekor dunia," ujar Hendra kepada Republika.co.id, Selasa (27/9/2022).

Menurut Hendra, untuk pecah rekor atlet harus all out dan itu berisiko tinggi atlet terpeleset. Valentino Rossi dan Marc Marquez di lintasan balap MotoGP saja, lanjut dia, sering jatuh. "Manjat juga begitu. Ini bukan masalah mental, tetapi sesuatu yang biasa terjadi saat manjat. Kasihan atlet kalau slip dianggap karena mentalnya. Padahal kami punya psikolog yang selalu mendampingi atlet."

Dengan hasil ini Hendra berharap persiapan selanjutnya menuju Olimpiade 2024 berjalan lancar. Apalagi, dukungan dari pemerintah saat ini luar biasa. "Kemenpora mendukung Pelatnas Panjat Tebing jangka panjang. Pemerintah ada prioritas cabor, dan cabor ada prioritas nomor. Kami fokus ke speed yang memang sudah kelihatan hasilnya dan punya potensi di Olimpiade 2024," jelasnya.

Untuk kategori lead, walaupun menorehkan sejarah pertama kalinya lolos final, Hendra meminta jangan euforia berlebihan. "Kemarin ada lebih 50 persen atau sekitar 20 atlet lead dunia tidak ikut di Jakarta. Untuk kategori lead, kami masih kekuatan tiga dunia. Oleh sebab itu untuk lead target kami adalah Olimpiade 2028."

Tidak hanya prestasi yang sukses diraih atlet di nomor speed, pelaksanaan kejuaraan itu juga dianggap yang terbaik. Hendra yang selalu mendampingi atlet menyatakan, gelaran kali ini adalah pelaksanaan terbaik. "Dari sisi penonton juga luar biasa, memenuhi venue selama tiga hari pelaksanaan."

Presiden International Federation of Sport Climbing (IFSC) Marco Maria Solaris memastikan Indonesia kembali mendapatkan slot tuan rumah Climbing World Cup 2023. Hal ini dikatakan Marco saat bertemu Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari di kantor NOC Indonesia, Menara Olahraga Senayan (MOS), Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Marco datang mengunjungi kantor NOC Indonesia sehari setelah penutupan IFSC Climbing World Cup 2022 Jakarta, 24-26 September. IFSC, kata Marco, cukup puas dengan penyelenggaraan Climbing World Cup 2022 yang mempertandingkan disiplin speed dan lead. Sinergi yang ditunjukkan panitia, dalam hal ini Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), pemerintah, NOC Indonesia, serta sponsor, dinilai membuat penyelenggaraan berjalan lancar.

Marco memastikan IFSC akan memberikan jatah tuan rumah Climbing World Cup untuk Indonesia di tahun depan. Hal ini menjawab permintaan Okto kepada IFSC agar Indonesia diberikan lebih banyak kesempatan untuk menggelar event sport climbing level dunia sehingga mampu menambah jam terbang para atlet Merah Putih. “Saya pastikan (Indonesia) masuk dalam kalender 2023. Lokasinya di mana, kami belum tahu,” kata Marco.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement