Rabu 28 Sep 2022 15:15 WIB

Saham Emiten Rokok GGRM dan HMSP Meroket di Tengah Penurunan Penjualan

Emiten rokok GGRM dan HMSP sempat jadi top gainers

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Saham emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan rokok PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP) mengalami kenaikan signifikan sepanjang perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (28/9). Keduanya pun masuk dalam jajaran saham top gainers.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Saham emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan rokok PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP) mengalami kenaikan signifikan sepanjang perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (28/9). Keduanya pun masuk dalam jajaran saham top gainers.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan rokok PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP) mengalami kenaikan signifikan sepanjang perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (28/9). Keduanya pun masuk dalam jajaran saham top gainers.

GGRM sempat dibuka turun sesaat di awal perdagangan. Namun saham emiten milik Susilo Wonowidjojo ini berhasil berbalik arah ke zona hijau dengan melompat hingga 8,53 persen. GGRM pun bertambah 1.950 poin menjadi Rp 24.800 per lembar saham. 

Meski demikian, sejak awal tahun, saham GGRM tercatat masih mengalami penurunan dengan koreksi mencapai 18,95 persen. Analis BRI Danareksa Serkuritas, Natalia Susanto mengatakan, penurunan saham GGRM sejalan penurunan penjualan semester I 2022 yang mencapai 8,1 persen. 

"Dalam pandangan kami, ini mencerminkan daya beli masyarakat yang lemah. Selain itu, kami melihat adanya potensi pertumbuhan tarif cukai yang dapat menekan kinerja GGRM di masa depan," kata Natalia dalam risetnya dikutip, Rabu (28/9).

Saham HMSP juga menanjak pada perdagangan sesi pertama hari ini. HMSP tercatat naik tajam hingga 3,95 persen atau bertambah 35 poin menjadi Rp 920 per lembar sahamnya. Serupa dengan GGRM, saham HMSP masih terkoreksi sejak awal tahun dengan penurunan sebesar 4,66 persen. 

Secara umum, Natalia mengatakan emiten rokok akan terus menghadapi tantangan dari cukai ke depannya. Natalia pun merevisi turun pendapatan HMSP sebesar 9,7 persen sepanjang tahun 2022. 

"Namun, portofolio produk yang luas serta pembukaan kembali aktivitas ekonomi diperkirakaan berdampak positif terhadap pertumbuhan volume penjualan,"kata Natalia. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَفَمَنْ كَانَ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّهٖ وَيَتْلُوْهُ شَاهِدٌ مِّنْهُ وَمِنْ قَبْلِهٖ كِتٰبُ مُوْسٰىٓ اِمَامًا وَّرَحْمَةًۗ اُولٰۤىِٕكَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِهٖ مِنَ الْاَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهٗ فَلَا تَكُ فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْهُ اِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Maka apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang yang sudah mempunyai bukti yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti oleh saksi dari-Nya dan sebelumnya sudah ada pula Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka beriman kepadanya (Al-Qur'an). Barangsiapa mengingkarinya (Al-Qur'an) di antara kelompok-kelompok (orang Quraisy), maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah engkau ragu terhadap Al-Qur'an. Sungguh, Al-Qur'an itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

(QS. Hud ayat 17)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement