Rabu 28 Sep 2022 21:05 WIB

Pelatih Brasil Tuding Pelanggaran Terhadap Neymar Sengaja untuk Menghancurkan Kaki

Neymar dikhawatirkan absen dari Piala Dunia 2022.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Striker timnas Brasil, Neymar.
Foto: AP/Andre Penner
Striker timnas Brasil, Neymar.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelatih kepala Brasil Tite menuduh bek Tunisia Dylan Bronn sengaja mencoba melukai Neymar selama pertandingan persahabatan antara kedua belah pihak menjelang Piala Dunia mendatang. Brasil bertemu dengan Tunisia dalam laga persahabatan yang digelar di Parc des Princes, Rabu (28/9/2022) dini hari WIB.

Dalam pertandingan sengit yang dipentaskan di kandang klub Neymar tersebut, Selecao menang 5-1 atas lawan mereka dari Afrika Utara. Tetapi ada insiden di luar permainan yang menarik perhatian. Setelah 41 menit, ketika Brasil sudah memimpin 4-1, Neymar dijatuhkan oleh bek Dylan Bronn, dan wasit tidak ragu-ragu segera mengirim bintang Salernitana itu keluar.

Baca Juga

Berbicara setelah pertandingan, Tite mengungkapkan kekecewaannya terhadap cara para pemain Tunisia berperilaku selama pertandingan persahabatan, dan juga menyindir bahwa pelanggaran terhadap Neymar adalah upaya untuk melukai pemain berusia 30 tahun itu menjelang Piala Dunia.

"Pertandingan di lapangan – kami tahu dia akan kompetitif, setia, tetapi saya tidak membayangkan pelanggaran kepada Neymar. Ini adalah langkah untuk mengeluarkan pemain dari Piala Dunia," kata Tite dikutip dari Daily Mail, Rabu (28/9/2022).

"Semangat kompetitif tidak memungkinkan Anda memainkan pertandingan persahabatan yang tidak memiliki bentrokan emosional, jadi kami ingin bersiap dan kami mengambil risiko. Tapi itulah yang kami putuskan untuk dilakukan," ujar dia. 

Laga persahabatan internasional juga dirusak oleh insiden rasialis yang diarahkan pada Richarlison, dan para penggemar mengarahkan laser ke bintang Selecao. Bintang Spurs itu membuat negaranya unggul 2-1 di babak pertama, dan saat merayakannya dilempari sejumlah benda dari penonton termasuk pisang.

Setelah pertandingan, Richarlison turun ke media sosial untuk mengungkapkan kekecewaannya tentang kurangnya intervensi dari pihak berwenang setelah insiden rasis. "Selama (pihak berwenang) tetap "bla bla bla" dan tidak menghukum, itu akan terus seperti ini, terjadi setiap hari dan di mana-mana," tulisnya di Twitter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement