Rabu 28 Sep 2022 22:49 WIB

Dukung Transformasi, Perbankan Dorong Nasabah Berubah dari Konvensional ke Digital

BRI sudah mulai memasuki tahap digitalisasi sejak 2017.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Ilustrasi transformasi digital.
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi transformasi digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan mendorong nasabah mulai berubah dari konvensional menjadi lebih digital dalam melakukan transaksi sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan. “Tugas para duta digital mengajak nasabah yang tadinya anti-digital untuk mau menggunakan aplikasi, mereka juga diedukasi dalam menggunakan aplikasi dan melakukan transaksi serta yang tidak kalah penting adalah edukasi dalam mengamankan data," kata Head Enterprise Data Management Bank BRI Maulana Yusuf seperti dilansir dari Antara, Rabu (28/8/2022).

Saat menjadi pembicara dalam kegiatan Winning in Digital Disruption Era yang diselenggarakan Katadata – Sibernetik Integra Data, Maulana mengatakan BRI sudah mulai memasuki tahap digitalisasi sejak 2017.  Sejak 2020 BRI juga sudah mulai memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) dengan membuat BRIBrain yang membuat proses pengajuan kredit lebih cepat dari dua minggu menjadi hanya dalam hitungan menit.

Baca Juga

“Kami menggunakan nilai yang pakai data eksternal dan juga perilaku nasabah serta demografi. Produk yang sudah ada saat ini adalah Ceria dan Pinang. BRIBrain juga terkait dengan customer engagementyang bisa digunakan untuk menganalisis merchant EDCyang potensial untuk dijadikan BRILink,” kata Maulana.

BRIBrain juga terkait Fraud and Risk Analytics di mana perbankan bisa mendeteksi kejanggalan dari transaksi penarikan tunai yang dilakukan nasabah di ATM. Apabila ada nasabah yang sering mengambil uang di ATM di Senayan lalu tiba-tiba ada penarikan tunai di Papua maka transaksi tersebut akan masuk kategori janggal dan rekening bisa langsung diblokir. SVP Digital Banking Delivery Bank Mandiri, Victor Erico Korompis, mengatakan pihaknya telah membuat Livin untuk membuat kenyamanan dan keamanan nasabah bertransaksi.  

“Bank Mandiri berinovasi dari dalam diri. Kita mulai dengan membangun Livin. Livin adalah produk Mandiri yang 100 persen karya anak bangsa, karya anak Mandiri. Jadi kalau kita lihat di sini, dalam journey nya, balik lagi, fokus kita ke siapa sih, ke pelanggannya ya, gimana kita bisa fokus ke pelanggan. Jadi sekarang kita itu ada dalam 4 tahapan Livin,” kata Victor.

CTO Sibernetik Integra Data, Arif Hasani, mengemukakan dua solusi dalam menjawab tantangan teknologi sebagai respons Livin Bank Mandiri. Ia mengatakan ada banyak data pengguna teknologi dalam aktivitas perbankan yang memerlukan wadah besar, yang sanggup menampung data-data tersebut.

Sibernetik Integra Data diketahui saat ini sedang menjalin kerja sama dengan Qlik, Confluent, dan Implydalam menyediakan tempat bagi data-data para pengguna teknologi yang dinamakan Aerospike.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement