REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan menolak setiap langkah yang akan membahayakan proses perdamaian Palestina, termasuk pemukiman Israel. Ia kemudian menegaskan kembali dukungan Jepang untuk solusi dua pihak dan menyatakan keprihatinannya tentang kekerasan dan bentrokan di berbagai bagian Palestina dan Israel.
"Menekankan perlunya menahan diri dari tindakan sepihak yang bertentangan dengan Proses Perdamaian, termasuk kegiatan penyelesaian. Jepang akan terus berkontribusi untuk mewujudkan lingkungan yang kondusif bagi kemajuan Perdamaian Timur Tengah," katanya dalam pertemuan di Tokyo dengan Rami Hamdallah, mantan Perdana Menteri Palestina, dilansir dari Middle East Monitor, Rabu (28/9/2022).
Hamdallah menghadiri pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Kedua belah pihak juga membahas bantuan pangan Jepang sebesar lebih dari Rp 121 miliar dalam menanggapi memburuknya ketahanan pangan di Palestina akibat situasi di Ukraina. Kemudian dukungan Jepang untuk Palestina, terutama melalui inisiatif Koridor Perdamaian dan Kemakmuran.
Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, sehingga membuat semua pemukiman Yahudi di sana ilegal. Sebagian besar komunitas internasional tidak mengakui kedaulatan Israel atas wilayah yang telah didudukinya sejak 1967.