Kamis 29 Sep 2022 06:10 WIB

Dua Gamelan Keraton Surakarta akan Diarak Sebagai Penanda Sekaten

Sekaten tahun ini diselenggarakan selama 18 September sampai 16 Oktober 2022.

Musik gamelan di upacara Sekaten Keraton Surakarta
Foto: Republika/Andrian Saputra
Musik gamelan di upacara Sekaten Keraton Surakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Dua gamelan pusaka milik Keraton Surakarta akan diarak menuju Masjid Agung Surakarta pada Sabtu (1/10/2022). Hal ini dilakukan sebagai penanda dimulainya upacara adat sekatenan.

Pengageng Parentah Keraton Surakarta KGPHA Dipokusumo mengatakan, dua gamelan pusaka tersebut yakni Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari. Ia mengatakan, arak-arakan gamelan juga menjadi puncak acara sekaten.

Baca Juga

Menurutnya, arak-arakan akan melibatkan sekitar 1.000 orang. Acara dibuka dengan keluarnya dua gamelan pusaka tersebut dari dalam keraton. Untuk seperangkat gamelan Kyai Guntur Sari akan diletakkan di bangsal selatan bernama Pradonggo, sedangkan Kyai Guntur Madu diletakkan di bangsal utara atau bangsal Pragonggo.

Nantinya, dua gamelan pusaka tersebut terus ditabuh selama sepekan hingga 9 Oktober mendatang. Gamelan pusaka ini berhenti ditabuh saat puncak acara yang ditandai dengan dihelatnya Grebeg Maulud.

Sementara itu, dikatakannya, sekaten pada tahun ini kembali diselenggarakan secara normal setelah sebelumnya digelar dalam skala pembatasan akibat pandemi Covid-19.

Menurut dia, penurunan angka kasus Covid-19 dan kelonggaran dalam penyelenggaraan kegiatan yang diberikan oleh pemerintah menjadi pertimbangan kembali diselenggarakan kegiatan budaya tersebut. "Sekaten sudah jadi tradisi sejak Kerajaan Demak masih eksis dan diteruskan sampai hari ini. Tahun ini kami adakan lagi," katanya, di Solo, Rabu (28/9/2022).

Seperti sebelumnya, penyelenggaraan sekaten diramaikan oleh pasar malam yang dibuka di Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan Keraton Surakarta. Untuk sekaten tahun ini diselenggarakan selama 18 September sampai 16 Oktober 2022.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement