REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pada Musim panas 2021, AC Milan membuat keputusan penting. Milan merelakan Gianluigi Donnarumma hengkang.
Donnarumma sempat digadang-gadang bakal menjadi legenda tim tersebut. Namun kepergiannya tidak sepenuhnya berada di bawah kendali Rossoneri.Sang kiper enggan memperpanjang kerja sama dengan klub tempat ia menimba ilmu.
Lalu apa keputusan penting yang diambil Milan? Il Diavolo merekrut Mike Maignan sebagai suksesor Gigio. Nama Maignan belum terkenal seperti saat ini.
Ia hanya memiliki bekal sebagai salah satu yang berperan membawa LOSC Lille ke tangga juara Ligue 1 Prancis musim 2022/21.
Rupanya strategi transfer Milan berbuah positif. Dengan cepat jebolan akademi Paris Saint Germain itu terintegrasi dalam tim.
Sejak debutnya, ia tak tergantikan. Maignan mulai membuat sejumlah penyelamatan krusial. Di musim perdananya, ia mempersembahkan trofi scudetto untuk Il Diavolo.
Kini nama sang portiere semakin harum di panggung sepak bola global. Legenda sekaligus pelatih kiper Milan, Nelson Dida mengakui hal itu. Ia setiap hari melihat sepak terjang yuniornya tersebut.
"Saya akan menempatkan Maignan di antara enam hingga 10 kiper top dunia saat ini, tetapi dia terus berkembang setiap saat," kata Dida kepada MilanNews.it, dikutip dari Football Italia, Kamis (29/9).
Apa yang terlihat, tidak jatuh dari langit. Semua karena kerja keras. Dida mengakui mengajari apa yang telah diketahuinya, kepada Maignan.
Pertama-tama, ia menyentuh dari aspek mentalitas. Ia menegaskan, ketika seseorang menjadi pemain Milan, ada tanggung jawab besar. Jika sudah sepakat tentang itu, mereka lalu bekerja di level teknis.
"Dia dulu masih kurang dasar dari sisi teknis, tapi dia meningkat setiap haru dalam hal itu," ujar tokoh yang bulan depan berusia 49 tahun ini.
Maignan baru saja mengalami cedera setelah membela tim nasional Prancis di UEFA Nations League. Sinyal bahaya untuk Rossoneri.
Setelah jeda internasional, mereka menjalani jadwal padat dan bertemu sejumlah lawan tangguh di Serie A dan Liga Champions.