Kamis 29 Sep 2022 12:58 WIB

Tim Pemadam Kewalahan Hadapi Kebakaran di Kawasan Gunung Ciremai

Kondisi medan kebakaran di Gunung Ciremai cukup menyulitkan upaya pemadaman

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nur Aini
Personel TNI berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Cibuntu, Kecamatan Pesawahan, Kuningan, Jawa Barat, Senin (26/9/2022). Puluhan personel gabungan dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Masyarakat Peduli Api (MPA) dan personel TNI/Polri diterjunkan ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api yang telah menghanguskan puluhan hektar kawasan hutan di lereng Gunung Ciremai.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Personel TNI berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Cibuntu, Kecamatan Pesawahan, Kuningan, Jawa Barat, Senin (26/9/2022). Puluhan personel gabungan dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Masyarakat Peduli Api (MPA) dan personel TNI/Polri diterjunkan ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api yang telah menghanguskan puluhan hektar kawasan hutan di lereng Gunung Ciremai.

,,REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran semak belukar dan beberapa pohon di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, masih dalam proses pemadaman, tim pemadam sempat kewalahan menghadapi kebakaran tersebut.

Kebakaran itu muncul pertama pada Ahad (25/9/2022) dan sempat berhasil dipadamkan, tetapi api muncul kembali pada Selasa (27/9/2022) hingga Rabu (28/9/2022). Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapat laporan bahwa tim gabungan yang berjumlah kurang lebih 170 personel sempat kewalahan menghadapi ’Si Jago Merah’ yang terus melumat belukar akibat tiupan angin yang cukup kencang. Tim itu terdiri atas personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan bersama Masyarakat Peduli Api (MPA), Forum Ciremai, Destana Karangsari, TNI, Polri, BTNGC dan relawan.

Baca Juga

“Api masih menyala, Pak. Tim masih dalam penanganan,” ungkap Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan dalam keterangan, Kamis (29/9/2022).

Di sisi lain, kondisi medan yang berupa lereng bukit dan tebing curam berbatu ditambah jarak titik api dengan jalan utama cukup jauh turut menyulitkan upaya pemadaman oleh tim gabungan.

Tim gabungan telah mengerahkan tiga mobil pemadam kebakaran dan empat kendaraan taktis lainnya untuk mengangkut personel maupun peralatan yang dibutuhkan selama pemadaman. Upaya pemadaman itu dilakukan hingga malam hari dan tim gabungan juga melakukan patroli guna memastikan titik api sudah tidak ditemukan.

Berdasarkan hasil kaji cepat sementara, luas cakupan yang terbakar telah mencapai kurang lebih 95,56 hektare. Hingga saat ini belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut. Namun menurut catatan, kejadian serupa juga pernah terjadi pada 1 September 2022 di blok Pejaten, Kabupaten Kuningan dengan luas lahan yang terbakar pada saat itu adalah 7,25 hektar.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Jatiwangi dan Kertajati menyatakan wilayah Kabupaten Kuningan memasuki puncak musim kemarau tahun 2022 pada bulan Agustus-September. Pada periode itu, cuaca menjadi panas dan angin bertiup kencang, sehingga fenomena kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan sangat berpotensi terjadi.

BMKG juga memprakirakan bahwa musim penghujan di wilayah Jawa Barat akan masuk di akhir bulan September hingga November. Namun, beberapa wilayah di Jawa Barat menurut tidak akan semua memasuki musim penghujan di waktu yang sama atau mengalami kemunduran.

Sebagai antisipasi dan upaya mitigasi potensi kebakaran hutan maupun kekeringan, BNPB mengimbau kepada seluruh stakeholder agar bersinergi bersama untuk melakukan patroli rutin di lokasi-lokasi rawan kebakaran, seperti pegunungan, perbukitan dan lahan belukar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement