REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengutuk rasisme kepada penyerang Richarlison ketika Brasil menang 5-1 atas Tunisia dalam laga persahabatan di Parc des Princes, Paris, Rabu (28/9/2022). Richarliso mendapatkan lemparan saat merayakan gol pada menit ke-19. Insiden ini membuktikan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memerangi rasisme di sepak bola.
"Pertama dan terpenting, FIFA sangat menolak segala bentuk rasisme dan kekerasan dan memiliki sikap toleransi nol yang sangat jelas terhadap perilaku seperti itu dalam sepak bola. FIFA akan menyelidiki insiden itu pada pertandingan kemarin di Paris,” demikian pernyataan FIFA, dilansir dari CBC, Kamis (29/9/2022).
Pertandingan tersebut disaksikan oleh oleh Presiden FIFA Gianno Infantino. Ia langsung terbang ke Paris setelah sebelumnya melakukan pertemuan di Jenewa untuk membahas hal-hal yang terkait dengan hak asasi manusia dan hubungannya dengan sepak bola. Ia harus menyaksikan dengan kepalanya sendiri perilaku rasis kepada pemain.
Richarlison mencuit setelah insiden tersebut. Dalam cuitannya ia mengatakan persoalan tersebut akan pernah selelesai jika tak ada hukuman tegas terhadap perilaku rasisme.
“Selama itu ‘bla bla bla’ dan mereka tidak menghukum, itu akan terus seperti ini, terjadi setiap hari dan di mana-mana, tidak ada waktu bro!” tulis pemain Tottenham Hotspur itu.
Sebelumnya ada juga kasus rasisme terhadap pemain Inggris oleh supoter Hungaria dalam kualifikasi Piala Dunia September lalu. FIFA pun memberikan sanksi kepada Hungaria larangan dua pertandingan dan denda hampir 205 ribu dolar AS. UEFA juga memberikan sanksi kepada Hungaria karena perilaku diskriminatif selama Euro 2020. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah akan ada kejadian serupa di Piala Dunia 2022 Qatar?
Tottenham Hotspur ikut angkat suara terkaut rasisme kepada pemainnya itu. Mereka menyampaikan kekecewaan mendalamnya atas rasisme yang diterima Richarlison. Klub menegaskan tak ada tempat di sepak bola perilaku tersebut.
“Kami mendukungmu, Richy,” demikian cuitan Tottenham.
Ada banyak pemain sepak bola yang menerima perilaku rasis termasuk mantan pemain Chelsea Paul Canoville. Ia mendapatkan perilaku itu dari penggemar klubnya sendiri selama karirnya. Dengan semakin masifnya perilaku tersebut, ia yakin para pemain pada akhirnya akan mengambil tindakan ekstrem sebagai bentuk protes.
“Sulit mendengar tentang rasisme. Yang benar adalah itu terjadi di seluruh dunia. Rasisme adalah masalah besar dalam sepak bola dan masalah besar di masyarakat,” ujarnya.