Kamis 29 Sep 2022 15:22 WIB

DKI Intensifkan Pengerukan Lumpur di Lima Wilayah untuk Atasi Banjir

Pengerukan lumpur di DKI akan dilakukan hingga akhir tahun

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nur Aini
Alat berat mengeruk sedimen lumpur di saluran penghubung Saharjo, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (30/9). Pemprov DKI Jakarta mengebut program gerebek lumpur di beberapa saluran mikro, saluran penghubung, kali, sungai dan waduk di DKI Jakarta sebagai antisipasi banjir sekaligus bertujuan meningkatkan kapasitas saluran pada musim hujan tiba, pengerukan tersebut ditargetkan selesai pada akhir bulan Oktober 2020 mendatang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Alat berat mengeruk sedimen lumpur di saluran penghubung Saharjo, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (30/9). Pemprov DKI Jakarta mengebut program gerebek lumpur di beberapa saluran mikro, saluran penghubung, kali, sungai dan waduk di DKI Jakarta sebagai antisipasi banjir sekaligus bertujuan meningkatkan kapasitas saluran pada musim hujan tiba, pengerukan tersebut ditargetkan selesai pada akhir bulan Oktober 2020 mendatang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta Dudi Gardesi mengatakan, pihaknya berupaya mengurangi dampak dari musim penghujan dengan melakukan pengerukan atau program gerebek lumpur. Menurutnya upaya itu, akan dilakukan di lima wilayah Kota Administrasi DKI Jakarta hingga akhir tahun. 

 

Baca Juga

“Program gerebek lumpur dilakukan dalam rangka pencegahan dan mengurangi dampak dari musim hujan,” kata Dudi dalam keterangannya, dikutip Kamis (29/9/2022). 

Dia menjelaskan, pelaksanaan upaya pencegahan dampak musim hujan ini ditargetkan berlaku selama 109 hari kalender, hingga 31 Desember 2022. Adapun target volume pengerukan lumpur, kata dia, mencakup 72.300 m3 dan dimulai dari banyak wilayah.

 

Dia mencontohkan, gerebek lumpur terbaru dilakukan kemarin, di Long Storage Agro Wisata Cilangkap, Jakarta Timur. Dalam pelaksanaannya, sekitar 630 meter dengan kedalaman 3,5 meter berhasil dikeruk dan hasilnya dibuang di wilayah agro.

 

Dalam pengakuannya, gerebek lumpur sudah dimulai sejak Ahad (25/9) lalu di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Kemudian, gerebek lumpur juga dilakukan di Kali Cideng, Jakarta Pusat, pada Senin (26/9) di Kali Sekretaris, Jakarta Barat, pada Selasa (27/9) dan di Kali Pulo, Jakarta Selatan, pada Kamis (29/9).

 

“Semoga dengan adanya kegiatan Gerebek Lumpur di lima Wilayah Kota Administrasi DKI Jakarta ini, masyarakat akan dapat merasakan manfaatnya secara langsung, khususnya terbantu dalam penanganan permasalahan banjir,” katanya.

 

Dia meminta warga ikut serta aktif dalam membantu mencegah banjir di DKI Jakarta. Caranya, kata dia, tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan di sekitar saluran air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement