REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) terus mendorong status PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi BUMN. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, langkah bank merger dari tiga bank syariah BUMN menjadi BUMN tengah dalam proses.
"Pokoknya lagi proses, pokoknya kita berusaha biar dia jadi BUMN," ujar Arya saat Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Meski telah mengantongi satu lembar saham merah putih, Arya menyebut BSI belum benar-benar menjadi BUMN. Arya menilai masih ada sejumlah rangkaian yang harus dilalui BSI untuk menjadi BUMN.
Meski begitu, Arya enggan memerinci lebih lanjut terkait prosesi tahapan tersebut, termasuk kabar menarik BTN Syariah ke dalam BSI.
Arya mengatakan, BSI mempunyai potensi besar untuk terus bertumbuh mengingat pangsa pasar keuangan syariah yang begitu besar. "Kita melihat (BSI) ini bisa berkembang dan kita lihat peluangnya, masyarakat juga butuh itu, maka kita akan jadikan BUMN," lanjut Arya.
Arya mengatakan, rencana perubahan status BUMN menjadi perusahaan pelat merah sudah memasuki tahap finalisasi. Dengan begitu, ucap Arya, pengumuman status BSI menjadi BUMN akan dilakukan pemerintah dalam waktu dekat.
"Harusnya tidak lama, mudah-mudahan sebentar lagi. Ini tinggal finalisasi, kira-kira sudah di ujunglah," kata Arya.