REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Tom Hanks telah membintangi lebih dari 80 film sepanjang kariernya. Banyak penikmat film terkesima oleh aktingnya. Namun, bagaimana sebenarnya pendapat personal Hanks tentang rekam jejaknya sendiri?
Pemenang Oscar itu dengan rendah hati mengatakan beberapa filmnya punya kualitas yang "cukup bagus". "Tidak ada yang tahu bagaimana sebuah film dibuat - meskipun semua orang mengira mereka tahu. Saya telah membuat banyak film, dan empat di antaranya cukup bagus, menurut saya. dan saya masih kagum dengan bagaimana film-film itu dibuat," ungkap Hanks.
Dari ide yang terpantik hingga visualnya hadir di layar lebar, seluruh proses dalam deretan film itu disebut Hanks sebagai sebuah keajaiban. Semuanya adalah kerja keras selama periode waktu yang sangat lama, gabungan momen kegembiraan dan berbagai perasaan lain.
Ada perpaduan porsi membenci diri sendiri dalam jumlah yang sama pada proses produksi sinema tersebut. "Ini adalah pekerjaan terbesar di dunia dan pekerjaan yang paling membingungkan yang saya tahu," kata Hanks soal penggarapan film.
Hanks membahas film-film yang paling dia kagumi kualitasnya di episode "The Bill Simmons Podcast" tahun lalu. Sang aktor diminta untuk memberi peringkat film favorit dari deretan film yang pernah dia bintangi.
Selain Forrest Gump, tiga judul yang dia sebutkan yakni Cloud Atlas, A League of Their Own, dan Cast Away. Pemeringkatan itu didasarkan Hanks pada pengalaman pribadi yang dia miliki saat mengerjakan film.
Bagi Hanks, Cloud Atlas amat bersejarah. Pada produksi film itu, untuk pertama kalinya Hanks syuting secara ekstensif di Jerman. Terkait filmnya, Hanks senang karena jadi bagian dari kumpulan besar orang-orang fantastis yang berusaha melakukan pekerjaan terbaik walaupun sulit.
Filmografi Hanks juga mencakup Splash, The Green Mile, Big, Catch Me If You Can, Sleepless in Seattle, Saving Private Ryan, dan waralaba Toy Story. Karya terbarunya termasuk film biografi Elvis dan Pinocchio versi live-action.
Pengalaman di Hollywood menjadi dasar bagi Hanks menggarap novel pertamanya, The Making of Another Major Motion Picture Masterpiece. Buku akan dihadirkan mulai 9 Mei 2023 oleh penerbit Penguin Random House. Kisah fiksi itu menjabarkan pembuatan film aksi pahlawan super bernilai jutaan dolar.
Bagian pertama novel berlatar waktu di tahun 1947, di mana seorang tentara bermasalah kembali dari perang. Dia bertemu dengan keponakannya yang berusia lima tahun, meninggalkan kesan yang mendalam, kemudian menghilang selama 23 tahun.
Tahun-tahun berlalu. Pada 1970, keponakan dari prajurit itu sudah menjadi komikus. Si keponakan berhubungan kembali dengan pamannya, mengingat buku komik yang dia lihat ketika berusia lima tahun. Lantas, dia menggambar versi baru yang menampilkan pamannya sebagai pahlawan pertempuran Perang Dunia II.
Novel beranjak ke masa sekarang, di mana seorang sutradara sukses menemukan buku komik itu, memutuskan untuk mengubahnya menjadi film pahlawan super kontemporer. Dalam menulis novel, Hanks banyak memakai pengalamannya selama berkecimpung di industri film.
"Setiap karakter dalam buku melakukan sesuatu yang saya alami saat membuat film, serta menemukan filosofi atau pelajaran penting. Bahkan saat-saat bodoh adalah semacam aksi yang saya lakukan atau kesalahan yang berhasil saya atasi," tutur Hanks, dikutip dari laman Entertainment Weekly, Kamis (29/9/2022).
