Jumat 30 Sep 2022 01:30 WIB

Tekan Angka Pengangguran, Sumbar Gelar Bursa Kerja Empat Kali Setahun

Angka pengangguran di Sumbar sekitar 170 ribu orang dengan persentase 6,17 persen

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Warga mencari informasi lowongan pekerjaan bursa kerja. Ilustrasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga mencari informasi lowongan pekerjaan bursa kerja. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) Nizam Ul Muluk mengatakan pihaknya menggelar bursa kerja atau job fair empat kali setahun. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengurangi angka pengangguran.

"Pada 3-5 Oktober 2022 kami akan melaksanakan bursa kerja virtual dan sudah mendaftar 52 perusahaan dengan hampir 4.000 lowongan kerja dan akan menyusul 38 perusahaan lagi," katanya saat Rakor Bulanan Tenaga Kerja dan Transmigrasi se-Sumbar, di Padang Aro, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga

Bursa kerja virtual ini menggunakan informasi teknologi bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Setelah itu, kata Nizam, pada November bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Padang juga akan dilaksanakan bursa kerja tetapi tidak lagi virtual.

Bursa kerja yang dilaksanakan dipastikan berjalan bersih bebas dari rekomendasi atau kecurangan sehingga tergantung pada kualitas. Menurut dia, semenjak pandemi Covid-19 banyak perusahaan yang butuh pekerja tetapi mereka tidak berani membuka lowongan. Sebab yang dibutuhkan sedikit tapi yang mendaftar ribuan sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan kegaduhan.

Karena itulah Pemprov Sumbar memfasilitasi bursa kerja di mana antara pencari kerja dan penyedia dipertemukan. Nizam menyebutkan angka pengangguran di Sumbar sekitar 170 ribu orang dengan persentase 6,17 persen dan tahun ini sudah berkurang 0,5 persen.

Pemprov terus berupaya mengurangi angka pengangguran dengan berkoordinasi dengan kabupaten/kota serta melalui rakor. Menurut Nizam, untuk mengatasi masalah pengangguran banyak solusi yang bisa dikerjakan dan yang paling favorit adalah bursa kerja atau job fair.

Selain itu, upaya lainnya untuk mengatasi masalah pengangguran yang sudah dilakukan yaitu pelatihan tenaga kerja di BLK. Sedangkan rakor tenaga kerja bertujuan untuk menyamakan persepsi karena banyak yang bekerja di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang bukan berlatarbelakang tenaga kerja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement